KAB. TANGERANG – Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar menuturkan bahwa sanitasi merupakan benteng awal dalam kesehatan. Dorongan sadar sanitasi ini perlu disampaikan sejak usia dini atau masa sekolah.
Program sanitasi di sekolah telah dimulai sejak 2013 silam dengan nama Sanitasi Berbasis Sekolah (Sanisek). Pentingnya sanitasi ini pun terbukti di masa pandemi COVID-19.
“Ini kita lakukan sebelum COVID-19 pada 2013-2015. Lalu ketika Covid-19, Sanisek itu berguna. Pemahaman anak-anak bagus, seperti mencuci tangan dengan sabun, itu bisa menghindari kita dari COVID-19. Memang program ini sangat luar biasa,” jelasnya dalam City Sanitation Summit (CSS) XX di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City Kabupaten Tangerang, Kamis (8/9/2022).
Program ini juga menjadikan WC sebagai fokus peningkatan sanitasi di sekolah, yakni dengan menjadikan lokasinya di gerbang sekolah dan bersih. Penempatan ini bertujuan agar semua pihak dapat menjaga murid dari kejadian yang tidak diinginkan.
“Kami memutuskan seluruh WC kalau memungkinkan itu di gerbang masuk sekolah. Tujuannya agar komunitas bersama-sama mengawasi dan memelihara sanitasi. Dengan begitu ada tanggung jawab moral untuk konsisten mereka merawat itu (WC),” terangnya.
Dalam hal sanitasi ini, jika kepala sekolah tidak memperhatikannya dengan baik, maka mereka akan diganti. Jadi, diharapkan sekolah dapat merawat sarana dan prasarana kesehatan yang ada.
“Kita punya stok kepala sekolah itu banyak, jadi kalau kemarin kita punishment yang tidak merawat itu pemberhentian sementara, tapi sekarang kalau 3 kali ditegor tidak dirawat, ya kita hentikan,” imbuh Bupati Zaki.
“Program pengawasan juga kita tempatkan di BOS Daerah untuk pemeliharaannya, tidak ada alasan sekolah tidak punya anggaran,” pungkasnya.
(Ril/Red)