Beranda Pemerintahan Program Ketahanan Pangan di Desa Malingping Selatan Gagal, Inspektorat Didesak Segera Audit

Program Ketahanan Pangan di Desa Malingping Selatan Gagal, Inspektorat Didesak Segera Audit

Biofolk di Desa Malingping Selatan yang terbengkalai. (Istimewa)

LEBAK – Warga kecewa dengan gagalnya program ketahanan pangan berupa budidaya ikan nila di Desa Malingping Selatan, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak. Diketahui program tersebut menelan anggaran Rp120 juta.

Febri, salah seorang warga sekitar mengatakan, jika ada sekitar 10 bioflok yang digunakan untuk budidaya ikan nila dengan anggaran Rp120 juta sudah tidak berfungsi lagi.

“Yang mengelola budidaya ikan nila tersebut ada 4 orang, gak tau ikannya pada mati apa gimana, intinya mah gak berfungsi lagi,” kata Febri saat dihubungi, Senin (3/3/2025).

Ia mengungkapkan, dari ke 10 bioflok tersebut, tidak ada satupun yang yang berfungsi. Semua sudah dalam kondisi rusak dan tidak berair alias kering.

“Jelas ini penghamburan anggaran. Program ketahanan pangan di Desa Malingping Selatan ini sia-sia, karena tidak berdampak terhadap masyarakat, sehingga program ini harus diaudit dan tindak lanjuti oleh penegak hukum,” ungkapnya.

Ia menambahkan, saat ini Pemerintah Pusat tengah gencar melakukan efisiensi anggaran. Namun, di Pemerintah Desa Malingping Selatan justru membuang anggaran untuk hal yang tidak berdampak positif bagi masyarakat.

“Anggaran di tahun 2022 sebesar Rp60 juta, kemudian disuntik kembali pada tahun 2023 sebesar Rp60 juta. Jadi totalnya untuk program budidaya ikan nila sebesar Rp120 juta,” imbuhnya.

Sementara itu, Kasi Pemerintahan Desa Malingping Selatan, Aulia menyampaikan terkait program ketahanan pangan pada tahun 2022 dan 2023 memang dirinya sebagai Tim Pelaksana Kegiatan (TPK). Tapi terkait pembelian bibit untuk budidaya ikannya tidak mengetahuinya.

“Saya memang ditunjuk sebagai TPK nya, tapi untuk pembelian ini dan itunya saya tidak dilibatkan,” ucap Aulia.

Ia menambahkan, untuk di tahun 2024 kemarin ada lagi budidaya kambing, tapi tetap sama dirinya pun tidak mengetahui darimana kambing tersebut dibeli dan harganya berapa.

Baca Juga :  Dampak Efisiensi Anggaran, KPU Cilegon Tak Miliki Kendaraan Dinas

“Saya tidak mengetahui harga dan dimana dibelinya, yang saya tau hanya jumlah kambing dan jumlah penerimanya. Kalau ingin lebih tau coba tanya saja ke Kepala Desa dan Kasi Ekbang,” katanya.

Hingga berita ini di publish, wartawan BantenNews.co.id masih berusaha menghubungi Kepala Desa Malingping Selatan.

Penulis: Sandi Sudrajat

Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News