JAKARTA – Harga minyak mentah dunia pada akhir pekan lalu merangkak naik setelah OPEC+ menyepakati mengurangi pembatasan produksi secara bertahap mulai Mei mendatang.
Mengutip CNBC, Senin (5/4/2021) harga minyak mentah dunia naik lebih dari 2 dolar AS atau setara Rp 29.000 (Rp 14.500).
Minyak berjangka untuk Brent untuk pengiriman Juni misalnya naik 2,12 dolar AS menjadi 64,86 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei meroket 2,29 dolar AS menjadi 61,45 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Dalam pertemuan, OPEC+ menyetujui untuk mengurangi pembatasan produksi sebesar 350 ribu barel per hari (bph) pada Mei dan Juni nanti. Kemudian memangkas 400 ribu barel per hari pada Juli mendatang.
Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa ia berharap persediaan minyak global, parameter utama untuk industri minyak, akan kembali ke level normal dalam 2-3 bulan.
Ia memperkirakan permintaan minyak global tumbuh 5-5,5 juta barel per hari pada tahun ini.
Sementara, Menteri energi yang ditunjuk oleh Joe Biden, Jennifer Granholm, meminta Arab Saudi untuk memastikan energi tetap terjangkau.
Ini memberi sinyal OPEC+ harus ikut mempertimbangkan kenaikan produksi.
Untuk diketahui, OPEC+ telah mengurangi produksi sekitar 7 juta barel per hari guna mengurangi kelebihan pasokan, serta menjaga harga. Arab Saudi secara suka rela menambahkan pemangkasan 1 juta barel per hari. (Red)