Beranda Nasional Prabowo: Belum Ada di Dunia Setahun Bisa 4 Kali Panen Padi

Prabowo: Belum Ada di Dunia Setahun Bisa 4 Kali Panen Padi

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto - Foto istimewa

KAB. SERANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten di bawah pimpinan Pj Gubernur, Andra Soni bersama Pemkab Serang menggulirkan wacana peningkatan produksi gabah dengan target ambisius yakni empat kali panen dalam satu tahun.

Dorongan ini muncul menyusul kenaikan harga beli gabah yang kini mencapai Rp6.500 per kilogram PDA tingkat nasional. Pemerintah menilai, kebijakan tersebut mampu meningkatkan semangat petani untuk menanam lebih sering, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Namun begitu, wacana tersebut justru memunculkan respons skeptis dari kalangan petani hingga pejabat tinggi negara.

Presiden Prabowo Subianto secara terbuka menyatakan bahwa target tersebut belum pernah ia ketahui sebelumnya, bahkan belum pernah terjadi di negara manapun.

“Luar biasa kalo bisa empat kali panen (dalam setahun), mungkin di dunia ini belum ada empat kali panen ini, gak ada,” ujar Prabowo pasca memberikan ucapan pemberian mesin panen kepada petani di Kabupaten Serang, seperti dikutip dari BantenNews.co.id, Rabu (9/4/2025) malam.

“(Kalo ada) jika bikin sejarah dunia,” tambahnya.

Pernyataan Presiden ini seolah memperkuat keraguan petani terhadap realisasi program tersebut. Di lapangan, berbagai hambatan teknis masih menjadi persoalan klasik yang tak kunjung diselesaikan.

Diketahui sebelumnya, salah satu petani di Serang mengaku bahwa kondisi irigasi menjadi penghalang utama untuk menanam bahkan tiga kali setahun.

“Tiga kali aja susah, karena kan airnya disini irigasi buntu, separuh tanah Gege (tanah negara) jadi separuh pembuangan tuh ga tembus ke laut,” ungkapnya.

Lebih lanjut, petani juga mengkritisi pendekatan kebijakan yang dinilai tidak mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap kesuburan tanah.

Ia menyebut bahwa pemaksaan pola tanam empat kali dalam setahun berisiko merusak kualitas tanah dan menurunkan hasil panen.

Baca Juga :  Jokowi Janji Kirim Aparat Desa ke Luar Negeri

“(Tanam) tiga kali aja ga mampu, maksimal 2 kali pertahun. Kalo dipaksain 3 kali rusak tanah, apalagi empat kali,” tuturnya.

Meskipun distribusi pupuk mulai membaik, petani menegaskan bahwa persoalan mendasar seperti air, kualitas tanah, dan biaya produksi harus lebih dulu diselesaikan sebelum pemerintah menggenjot target yang nyaris mustahil itu.

Penulis: Rasyid
Editor: Usman Temposo

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News