Beranda Bisnis Potensi Ekspor Produk Pertanian Banten Digenjot Tiga Kali Lipat

Potensi Ekspor Produk Pertanian Banten Digenjot Tiga Kali Lipat

Petugas Karantina Pertanian Cilegon memeriksa dedak gandum yang akan di ekspor - foto istimewa

CILEGON – Dalam rangka meningkatkan sinergi antar Instansi terkait dan pelaku usaha dalam rangka mendukung GRATIEKS (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor) di Provinsi Banten, Karantina Pertanian Cilegon menginisiasi Forum Group Discussion (FGD) bertempat di Swissbel Hotel Cilegon.

Acara ini dihadiri Instansi pemerintah terkait, asosiasi dan para pelaku usaha seperti petani vanili, tanaman hias, gula merah, kelapa dan sarang burung walet.

Melalui daring Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil memberikan arahan terkait program meningkatkan ekspor dan langkah-langkah strategisnya yaitu meningkatkan volume ekspor, menambah ragam komoditas ekpor, meningkatkan frekuensi pengiriman, menambah mitra dagang dan mendorong petumbuhan eksportir baru.

“Provinsi Banten ini ada banyak potensi komoditas ekspornya. Ada talas beneng, petai, jengkol, porang dan lainnya. Kalau nilainya tinggi ayo didorong. Tiga kali lipat ekspor itu dalam hal kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Cari peluang pasar melalui data iMace dan lakukan kampanye ekspor,” jelas Jamil melalui siaran tertulis, Jumat (12/2/2021).

Jamil mendorong agar membangun jejaring kerjasama dengan petani, Kementan, Pemda dan swasta sebagai langkah meningkatkan ekspor. Selain itu, Jamil menyebutkan bahwa ekspor dalam bentuk olahan saat ini menjadi pilihan yang lebih baik karena bisa memberikan nilai tambah dengan tetap menyediakan produk pertanian secara kuantitas, kualitas dan Kontinyu dalam peningkatan Ekspor.

Sementara itu Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Arum Kusnila Dewi menyebutkan dengan FGD ini diharapkan bisa menemukan peluang ekspor komoditas pertanian Provinsi Banten, menggali permasalahan dan mencari solusinya agar target ekspor melalui bimbingan karantina bisa tercapai.

Selain itu membentuk tim khusus melalui kolaborasi pemerintah daerah, Kementerian Pertanian – Badan Karantina Banten, Dirjen Teknis dan pelaku usaha dan serta swasta. Hal tersebut dilakukan monitoring secara berkala 4 bulan sekali.

“Kami siap mengawal dengan memberikan pendampingan teknis dalam pemenuhan persyaratan ekspor dan fasilitasi perkarantinaan,” ujar Arum.

Arum menyebutkan dari data potensi ekspor ada beberapa komoditas unggulan Provinsi Banten yang bisa diekspor seperti talas beneng, petai, jengkol, porang asam kranji, buah naga, melon mas, cabe merah kering, minyak daun dan bunga cengkeh.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News