PANDEGLANG – Kabar gembira datang dari Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Kabupaten Pandeglang. Pada April dan Juni 2021 muncul 2 ekor anak badak jawa (Rhinoceros sondaicus) yang terekam kamera video trap Tim Monitoring Badak Jawa TNUK. Ini adalah kelahiran kedua di tahun 2021 setelah kelahiran pertama 2 ekor anak Badak Jawa di Maret 2021 lalu.
Berita gembira kelahiran spesies endemik ini muncul di saat kondisi negara sedang dilanda pandemi Covid-19 dan menjelang perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76. Kelahiran Badak Jawa ini mencatatkan penambahan jumlah populasi Badak Jawa menjadi sebanyak 75 ekor.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), KLHK, Wiratno menyatakan bahwa kelahiran Badak Jawa di TNUK ini merupakan salah satu contoh keberhasilan upaya perlindungan penuh (full protection) Badak Jawa dan habitatnya di TN Ujung Kulon.
“Hal ini adalah bukti optimisme yang selalu disampaikan Ibu Menteri LHK, Siti Nurbaya, bahwa di Indonesia terus terjadi pertumbuhan flagship species. Demikian juga optimisme bahwa tidak terjadi kepunahan seluruh flagship species di Indonesia, termasuk Badak Jawa,” ujarnya melalui keterangannya, Selasa (17/8/2021).
Balai Taman Nasional Ujung Kulon sepanjang tahun 2021 ini mencatatkan kelahiran 4 ekor anak Badak Jawa. Anak badak Jawa pertama dengan jenis kelamin betina (ID.083.2021) mulai terekam video kamera trap pada tanggal 18 Maret 2021 dari induk bernama Ambu (ID.023.2011). Kelahiran ini merupakan yang kedua bagi induk badak Ambu setelah tercatat sebelumnya melahirkan pada tahun 2017.
Badak Jawa adalah jenis satwa langka yang masuk kedalam 25 spesies prioritas utama konservasi Pemerintah Indonesia. IUCN memasukkan spesies Badak Jawa ke dalam status Critically Endangered dan CITES mengkategorikannya ke dalam Appendix I.
(Man/Red)