TANGERANG – Perkumpulan Politeknik Swasta (Pelita) Indonesia mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang pertama pada 3-5 Agustus 2022 sejak dideklarasikan 21 Mei 2022 lalu di Tegal.
Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP) dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Tangerang terpilih menjadi tuan rumah Rakernas yang bertemakan Revitalisasi Politeknik Berbasis Korporasi.
Anggota Pelita Indonesia sampai saat ini berjumlah 72 Politeknik Swasta yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia dengan struktur organisasi yang terdiri dari tingkat pusat dan tingkat wilayah.
Diharapkan Rakernas pertama Pelita Indonesia ini dapat memberikan nilai tambah bagi perkembangan Politeknik Swasta, khususnya anggota Pelita Indonesia.
Ketua Umum Pelita Indonesia, Akhwanul Akhmal menyampaikan bahwa Rakernas Pelita yang pertama ini bertujuan agar hubungan kelembagaan antaranggota bisa menjadi lebih erat. Selain itu, politeknik swasta di seluruh Indonesia dapat merevitalisasi kegiatan pembelajaran di kampus agar lebih sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.
“Melalui Rakernas yang pertama ini, kami yakin politeknik swasta di Indonesia secara umum akan semakin meningkat kualitasnya. Khususnya peningkatan kualifikasi dan kompetensi sumber daya manusia politeknik swasta agar dapat berasaing dalam dunia industri, sekaligus meningkatkan citra politeknik swasta sebagai perguruan tinggi yang memiliki daya saing tinggi di masa depan,” ungkap Akhmal dalam keterangan pers, Kamis (4/8/2022).
Pada Rakernas Pelita Indonesia, pengurus dan para anggotanya akan merumuskan program kerja selama satu tahun ke depan. Memperbaiki kualitas pengelolaan melalui perumusan kebijakan-kebijakan juga akan dilakukan agar tema Rakernas tahun ini untuk merevitalisasi politeknik berbasis korporasi dapat terwujud.
Sementara Direktur MNP Roy Anthonius Susanto mengungkapkan, sebagai tuan rumah turut berbangga karena bisa menjadi bagian dari tonggak sejarah perjalanan Pelita Indonesia. Keterlibatan MNP secara langsung dalam Rakernas ini bisa sekaligus menunjukkan bahwa politeknik bisa setara dengan bentuk pendidikan tinggi lainnya.
Bahkan lebih baik karena memiliki fasilitas fisik yang mutakhir dan sumber daya manusia yang memiliki daya saing tinggi, khususnya untuk menopang pesatnya laju pertumbuhan industri saat ini.
“Semoga apa yang kami rumuskan pada Rakernas ini bisa menghasilkan kebijakan-kebijakan yang mampu meningkatkan kualitas politeknik, sesuai dengan tema Rakernas untuk dapat merevitalisasi politeknik berbasis korporasi. Kami berharap dengan revitalisasi yang dilakukan sesegera mungkin bisa membawa politeknik menjadi institusi pendidikan tinggi yang lebih banyak dilirik, baik oleh calon mahasiswa maupun industri yang ingin bekerja sama,” ujar Roy Anthonius.
Dijelaskan Roy, lembaga pendidikan tinggi atau lebih sering disebut perguruan tinggi memiliki beberapa jenis. Salah satu yang perkembangannya paling siginifikan saat ini adalah politeknik.
Program pendidikan politeknik merupakan satu bagian dari Sistem Pendidikan Nasional khususnya pendidikan tinggi yang mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) agar memiliki keterampilan praktis yang memadai.
“Program pendidikan politeknik merupakan jalur pendidikan vokasi pada tingkat Perguruan Tinggi yang membekali lulusan dengan keterampilan yang didukung pengetahuan dasar teoritis yang cukup dan sikap disiplin yang tangguh,” ungkapnya.
Politeknik di Indonesia merupakan program yang menjadi prioritas untuk diakselarasi sebagai bagian dari ekosistem vokasi di Indonesia. Dengan hadirnya politeknik, diharapkan siswa yang sebelumnya mengenyam pendidikan tingkat menengah di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat melanjutkan studi tingkat tingginya di politeknik.
“Selain lulusan SMK, politeknik juga bisa menjadi alternatif pendidikan tinggi bagi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA) yang ingin lebih meningkatkan kemampuan teknisnya dibandingkan kemampuan ilmiahnya,” paparnya.
Tentang Pelita Indonesia, lanjut Roy, Pada 21 Mei 2022, Politeknik Swasta di Indonesia berkolaborasi mendeklarasikan Perkumpulan Politeknik Swasta (Pelita) Indonesia. Pelita Indonesia dibentuk karena belum ada organisasi yang menampung politeknik swasta untuk saling membantu antar anggota mendukung dan menjalankan program yang dibuat pemerintah.
“Sebanyak 31 Politeknik menandatangani naskah deklarasi pembentukan perkumpulan ini, di Politeknik Harapan Bersama, Tegal, Jawa Tengah. Terdapat total 203 politeknik swasta di seluruh Indonesia, sementara Anggota Pelita Indonesia sampai saat ini berjumlah 72 Politeknik Swasta yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan struktur organisasi yang terbagi menjadi tingkat pusat (yang disebut sebagai Pimpinan Pusat) dan tingkat wilayah (yang disebut sebagai Pimpinan Wilayah),” ujarnya.
“Selain itu, juga terdapat pengurus yang terbagi menjadi sembilan bidang yakni bidang Kelembagaan, Pendidikan, Advokasi, Pendidikan, Riset & Publikasi Ilmiah, Pengembangan SDM, Kemahasiswaan & Alumni,Kerja Sama, serta Promosi,” tutupnya. (Ihy/Red)