CILEGON – Penyebab kematian dari perempuan lansia bernama Mastuni (75) yang jasadnya ditemukan di semak belukar, tepatnya di belakang gedung Lapas Kelas IA, Lingkungan Kerotek, Kelurahan Kalitimbang, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon pada Senin (24/6/2024) malam lalu masih menyisakan misteri.
Pasalnya, saat hendak dilakukan autopsi oleh kepolisian pasca penemuan mayat tersebut, pihak keluarga korban menolak dan lebih memilih untuk menguburkannya langsung.
“Karena tidak mau diautopsi, jadi secara spesifik dokter tidak bisa menjelaskan penyebab kematiannya. Persisnya memang harus dilakukan autopsi, tapi karena pihak keluarga menolak jadi kami tidak bisa memaksakan,” kata Kanit Serse Polsek Cibeber, Ipda Ibnu Majah kepada BantenNews. co.id, Kamis (27/6/2024).
Meski tidak dilakukan autopsi pada jasad korban, kata Ibnu Majah, pihaknya menduga kuat perempuan lansia itu meninggal disebabkan kondisi kesehatannya yang menurun karena tidak kembali ke rumah selama belasan hari.
Pendapat tersebut dilatarbelakangi analisa yang dilakukan oleh pihak kepolisian setelah mengecek dan mengevakuasi jasad korban tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan.
“Namanya orang sudah 75 tahun, terus pikun, jalan-jalan ke kebun gak pulang-pulang selama 14 hari tau-tau ketemu sudah jadi mayat. Mungkin tidur di kebun atau apa, tapi yang pasti tidak ada tanda-tanda kekerasan dari analisa yang kita lihat,” tutupnya.
Sebelumnya, korban sempat menghilang selama 14 hari setelah keluar rumah pada 11 Juni 2024 lalu. Setelah keluarga korban mencari, pada 24 Juni 2024 mendapat informasi dari Ketua RT Lingkungan Kerotek telah ditemukan jasad seseorang dengan ciri-ciri pakaian yang dikenakan korban.
Setelah didatangi ke tempat lokasi penemuan, pihak keluarga korban membenarkan bahwa jasad tersebut merupakan almarhum Mastuni yang sempat hilang. Selanjutnya, warga melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian dan dilakukan evakuasi.
(STT/Red)