Beranda Artis Polisi Dinilai Seksis Tangani Kasus Dinar Candy

Polisi Dinilai Seksis Tangani Kasus Dinar Candy

Dinar Candy berbiki di Pinggir Jalan protes PPKM - foto istimewa

SERANG – Penegakkan hukum di Indonesia dinilai sangat tebang pilih, khususnya dalam upaya perlindungan terhadap perempuan. Budaya patriarkal dalam hukum kentara jelas dalam soal praktik Undang Undang Pornografi yang cenderung merugikan kaum wanita.

Komisioner Komnas Perempuan Mariana Amiruddin menilai perlakuan polisi terhadap Dinar Candy berlebihan dan terkesan seksis dalam menjalankan roda hukum.

Padahal banyak kejadian serupa yang pelakunya laki-laki tidak sampai diproses hukum melainkan hanya meminta maaf dan menyesali perbuatannya.

Di Pekanbaru, Riau misalnya, polisi tidak melanjutkan perkara empat pemuda yang mengendarai sepeda motor hanya menggunakan celana dalam.

Tidak seperti aksi protes Dinar Candy terhadap pemerintah, aksi keempat pemuda berinisial HR (17), RE (17), MR (18) dan RRS (15) yang standing di atas sepeda motor terbilang membahayakan publik.

Keempat pemuda itu diminta untuk meminta maaf dan dikembalikan kepada orang tua masing-masing untuk dibina.

Dilansir dari Suara.com (jaringan Bantennews.co.id) Ketua YLBHI Asfinawati menunjukkan sistem hukum di Indonesia masih mendiskriminasi perempuan atau yang dia sebut ‘sangat patriarkal baik dari sudut norma maupun penegakan hukumnya’.

Penetapan tersangka Dinar Candy, karena memprotes kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dengan Pasal 36 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara dan denda paling banyak Rp5 miliar dinilai tidak tepat.

Baca juga: Protes PPKM Pakai Bikini, Dinar Candy Diamankan Polisi dan Terancam UU Pornografi

Komisioner Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Mariana Amiruddin menilai penerapan pasal itu tidak tepat karena aksi Dinar dilakukan sebagai bentuk protes. Itu sebabnya dia mengingatkan aparat untuk objektif dan teliti dalam menilai sebuah kasus.

“Seandainya bukan Dinar Candy yang di situ, atau mungkin seandainya dia adalah seorang laki-laki, saya kira mungkin orang hanya akan melihat isi protesnya soal PPKM,” kata Mariana dilansir dari Suara.com.

Baca juga: Protes PPKM, Dinar Candy Pakai Bikini di Pinggir Jalan

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News