PANDEGLANG – Petugas kepolisian dari Polres Pandeglang membubarkan paksa massa aksi yang berunjuk rasa menolak Undang-undang Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Pandeglang.
Sebelum pukul 17.00 WIB massa aksi masih bertahan di depan gedung DPRD Pandeglang, mereka menuntut Ketua dan Anggota DPRD menemui mereka untuk menandatangani fakta integritas menolak Undang-undang Cipta Kerja.
Namun hingga pukul 17.00 WIB tidak satupun baik Ketua maupun anggota DPRD yang menemui mereka. Tepat pukul 17.00 WIB, sesuai perintah langsung dari Kapolres Pandeglang mobil water canon diterjunkan untuk membubarkan kerumunan massa.
Dengan aba-aba hitungan mundur dari 5 sampai ke 1 kemudian water cannon menembakkan air ke arah kerumunan massa peserta aksi dari Cipayung plus dengan diikuti oleh barikade Dalmas Polres Pandeglang dan mahasiswa berhasil dipukul mundur sampai ke Tugu jam.
“Pihak kepolisian Polres Pandeglang menghimbau agar para peserta aksi unjuk rasa untuk membubarkan diri degan tertib sesuai dengan aturan dalam tata cara menyampaikan aspirasi, sesuai aturan sampai dengan pukul 17.00 WIB, apabila tidak diindahkan maka akan mengambil langkah perpentif sesuai protap yang berlaku,” tegas Kapolres Pandeglang AKBP Sofwan Hermanto melalui mobil pengeras suara, Kamis (8/10/2020).
Setelah dipukul mundur hingga bundaran Alun-alun Pandeglang, massa aksi sempat bertahan beberapa waktu sebelum akhirnya membubarkan diri dengan tetap menuntut pada pihak kepolisian agar bisa dipertemukan dengan anggota DPRD Pandeglang.
“Sebelum magrib kami imbau pada kawan-kawan untuk dapat membubarkan diri, tinggalkan dengan tertib dan semoga selamat sampai ke rumah masing-masing,” pesan anggota kepolisian yang melakukan imbauan dari mobil pengeras suara.
(Med/Red)
