PANDEGLANG – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pandeglang menuntut Bupati Pandeglang, Irna Narulita untuk mundur dari jabatannya karena dianggap tidak mampu memimpin Pandeglang.
Tuntutan itu disampaikan saat melakukan unjuk rasa di depan Gedung Bupati Pandeglang yang berada di Jalan Pendidikan Nomor 3 Kelurahan Pandeglang, Kecamatan Pandeglang.
Mahasiswa juga menuntut agar KPK dan PPATK segera turun ke Pandeglang untuk mengaudit harta kekayaan keluarga bupati, menuntut agar Bupati Pandeglang melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur, pendidikan dan kesehatan.
Seorang pengunjuk rasa, Badruzaman menegaskan bahwa tuntutan Bupati Pandeglang agar mundur dari jabatannya karena Bupati Pandeglang dianggap gagal dalam menetapkan kebijakan yang berpihak pada masyarakat.
“Kalau sudah tidak siap dan tidak mampu memimpin silahkan mundur dari jabatan sekarang,” tuntut Badruzaman, Kamis (4/5/2023).
Ia juga menilai, ramainya Pandeglang yang akan menjadi kota pembangunan strategis nasional tidak dibarengi dengan kualitas sumberdaya manusia lantaran kualitas pendidikan di Kabupaten Pandeglang masih tertinggal.
“Upaya progresif Pemerintah Kabupaten Pandeglang lagi-lagi sangat tidak serius jika dibandingkan dengan masa jabatan Bupati Pandeglang yang sudah 2 periode menjabat,” tegasnya.
Kenyataan tersebut sangat berbanding terbalik dengan laporan harta kekayaan Bupati Pandeglang yang naik signifikan setelah menjabat sebagai bupati yakni sebesar Rp62 miliar.
“Apakah harta mewah yang dipamerkan oleh keluarga bupati sudah seluruhnya dilaporkan kepada LHKPN menjadi tanda tanya besar mengenai laporan harta kekayaan. Kemewahan yang ditunjukkan terhadap anaknya merupakan kejanggalan,” tukasnya.
Hingga berita ini diturunkan unjuk rasa di depan Kantor Bupati Pandeglang masih berlangsung. Pantauan di lokasi, belum terlihat perwakilan dari Pemda Pandeglang yang menemui para pengunjuk rasa. (Med/Red)