KAB. TANGERANG – Dalam rangka HUT Palang Merah Indonesia Ke-76 Tingkat Provinsi Banten di Kabupaten Tangerang Tahun 2021, PMI Kabupaten Tangerang meluncurkan inovasi Pelayanan Darah Berbasis Digital Menuju Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan peresmian renovasi Unit Donor. Acara tersebut digelar di Gedung PMI Kabupaten Tangerang Bitung Curug, Jumat (17/9/2021).
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan fasilitas tersebut dalam rangka memberikan pelayanan untuk donor darah masyarakat Kabupaten Tangerang maupun masyarakat lain yang membutuhkan.
“Di sini mesin-mesinnya sudah canggih dan bisa langsung memperoses termasuk plasma konvalesen yang dibutuhkan pada saat penanganan Covid-19 bagi masyarakat,” ucapnya melalui keterangan tertulis.
Zaki mengucapkan terima kasih dan selamat kepada UDD Kabupaten Tangerang dan PMI Kabupaten Tangerang terutama di hari ulang tahun yang ke-76 ini.
“Mudah mudahan kedepan menjadi lebih baik lagi dan lebih sempurna lagi melayani kebutuhan darah di dalam Kabupaten Tangerang maupun di daerah lain,” harapnya.
Sementara itu, Kepala UDD Kabupaten Tangerang, dr. Zaenal Muttaqien mengatakan pendonor sudah dimudahkan dengan aplikasi yang pihaknya ciptakan bernama aplikasi SIDONI. Pendonor bisa mencari dimana tempat-tempat donor dan registrasi, daftar secara langsung untuk menjadi pendonor secara online.
“Jadi dia bisa datang ke tempat donor seperti yang ada di sini, bawa handphonenya tinggal discan, data akan otomatis langsung terbaca sistem dan pendonor tinggal melakukan donor darahnya. Hal ini tentu mempermudah kita dan para pendonor saat melakukan donor darahnya,” jelasnya.
Lanjutnya, melalui aplikasi tersebut orang juga bisa melihat stok darah yang tersedia, tapi memang tidak semua orang bisa memesan, untuk pemesanan tetap dari rumah sakit.
“Kita sudah buatkan aplikasi yang lain khusus untuk rumah sakit namanya SIDONI-RS, jadi nanti rumah sakit bisa memesan darahnya secara online. Kendala saat ini di tengah pandemi, dampaknya luar biasa sehingga pendonor pun turun drastis hampir 50 persen, sedangkan kebutuhan darah terus ada sehingga mengakibatkan adanya ketimpangan,” ungkapnya.
“Yang donor sehari di sini sekitar 30 sampai 40 orang, tapi kebutuhan darah di Kabupaten Tangerang cukup banyak sebulannya, sekitar 5.000 kantong, sedangkan kita hanya bisa memenuhi kebutuhan sekitar 2.000,” imbuhnya.
(Man/Red)