SERANG – Hasil survey Charta Politika Indonesia yang memaparkan hasil surveinya secara daring, Kamis (12/8/2021) lalu menempatkan PDI Perjuangan berada di posisi teratas elektabilitas partai politik dalam menghadapi Pemilu 2024.
Posisi kedua terdapat partai Gerindra dengan torehan elektabilitas sebesar 17,5 persen. Kemudian, disusul Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berada di posisi ketiga dengan elektabilitas sebesar 9,4 persen.
Pengamat politik dari Institute for Digital Democracy (IDD), Bambang Arianto menilai bahwa hasil survey ini banyak membuat kejutan baru, karena ada PKB yang bisa menempati posisi tiga besar.
Menurutnya bila PKB bisa menjadikan hasil survei ini sebagai bahan evaluasi untuk konsolidasi partai ke depan, bukan tidak mungkin PKB bisa menjadi kuda hitam dalam pemilu 2024.
Oleh karena itu dalam rentang waktu ini PKB harus bisa lebih membumi dengan berbagai aksi nyata yang lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Tentulah tidak sulit bagi PKB yang memiliki pemilih loyal dengan basis jemaah Nahdliyin untuk memperkenalkan partai politiknya hingga aras terbawah.
“Artinya inilah kesempatan PKB untuk bisa merawat basis pemilih, membangun keharmonisan dan tentunya menghindari sedini mungkin friksi yag terjadi,” Minggu (15/8/2021).
Tidak lupa, PKB harus memaksimalkan sayap politik partai untuk memperkenalkan berbagai figur yang memiliki elektabilitas tinggi dan tentunya dekat dengan rakyat.
“Termasuk juga fokus menggarap para pemilih di luar Jawa. Bila kemudian PKB bisa memanfaatkan sisa waktu ini dengan baik, bisa diyakini PKB pada pemilu 2024 akan menjadi kuda hitam dan diprediksi bisa menjadi pemenang pemilu 2024,” pungkasnya.
(Red)
