SERANG – Penjabat (PJ) Gubernur Banten Al-Muktabar menengok mahasiswa korban gesekan demonstrasi antara aparat kepolisian dan massa Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Rakyat (Ampera) Serta BEM SE Banten di Kantor Gubernur Banten, Kawasan Pemerintahan Propinsi Banten Jumat (5/5/2023) sore.
Kedatangan Al Muktabar dirumah kos-kosan mahasiswa di kawasan Ciceri Kota Serang itu untuk mengetahui kondisi korban pemukulan. “Hari ini saya ada tugas di Jakarta bersama Menteri PAN RB. Sehingga saya tidak ada dikantor tadi sore.
Saya membaca berita adanya mahasiswa yang terkena pukulan aparat. Saya langsung menengok kesini,” ungkap Al Muktabar di Ciceri. Kepada korban, AlMuktabar sempat menyarankan ke klinik untuk memastikan kondisi kesehatan korban. Namun korban yang mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten itu memilih untuk istirahat di kosan.
Dalam kesempatan tersebut Al Muktabar mendengar kronologis aksi dan menerima aspirasi yang menjadi tuntunan mahasiswa BEM SE-Banten dan AMPERA.
Kepada mahasiswa Al Muktabar memberikan apresiasi atas sikap kritis dan pengawasan yang dilakukan terhadap pemerintah provinsi Banten. Pihaknya mengaku memberikan ruang terbuka kepada stakeholder untuk memberikan masukan yang konstruktif untuk kemajuan Banten. “Saya menjamin kebebasan untuk menyuarakan pendapat. Karena saya juga lahir dari reformasi yang memahami pentingnya cek & balance dalam pemerintahan,” ungkap mantan Ketua Umum Widyaswara Indonesia itu.
Seperti diketahui kelompok mahasiswa yang tergbanung dalam BEM Se-Banten bersama AMPERA ingin menyampaikan tuntutan tentang permasalahan pendidikan dan polemik buruh kepada Pj Gubernur Banten Al Muktabar. Namun saat aksi terjadi gesekan dengan aparat kepolisian
Akibat gesekan tersebut, sejumlah mahasiswa mengaku mendapat tindakan kekerasan berupa pukulan di wajah.
Hal itu dialami oleh Koordinator Aksi, Abdul Nurobi Fikri. Bahkan dirinya harus mengompres pipinya dengan es batu untuk meredakan nyeri. (Red)