LEBAK – Kepala Desa Binong Saepudin angkat bicara terkait dugaan penggelapan Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH).
Sebelumnya warga Desa Binong, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, mengaku tidak pernah mendapat bansos PKH meski namanya masuk daftar penerima.
Saepudin membenarkan, jika ada permasalahan saat penyaluran bansos di desanya.
“Benar, pertama memang adanya trouble (masalah) saat penyaluran bansos PKH, tapi sudah kita selesaikan dengan warga penerima,” kata Saepudin saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (13/9/2024).
Ia membantah dugaan penggelapan yang diberitakan sebelumnya. Pihaknya menyebut telah terjadi kesepahaman dan kesepakatan dengan pihak Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Binong beberapa waktu lalu.
“Artinya tidak ada hal-hal demikian (penggelapan). Dan kami pun didampingi oleh BPD dengan tegas dan menginginkan hal ini lebih baik dan lebih transparan, tepat sasaran,” ujarnya.
Ia menjelaskan, masalah terjadi dari sistem jaringan pada gateway KKS penerima. Warga tidak bisa memastikan uang sudah masuk atau belum ke rekening penerima.
“Namun nyatanya ada sebagian masuk, ada sebagian tidak. Kerusakan ada pada mesin BRIlink struk tidak keluar tapi uang sudah masuk ke agen, dan yang sudah masuk itu yang sudah kami antisipasi dan dibereskan di bawah,” imbuhnya.
Baca juga: Bantuan PKH di Lebak Diduga Ditilap Oknum Perangkat Desa
Ia menambahkan, terkait dugaan tidak dibagikannya KKS dan Buku Tabungan PKH kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). “Tidak ada yang pegang, dan prades tidak ada yang merasa memegang,” ucapnya.
Sementara itu Bayi, salah seorang warga penerima bantuan PKH mengatakan jika uang PKH sudah diberikan kepada warga yang mendapatkan.
“Sudah diberikan, saya meminta agar masalah seperti ini tidak terulang lagi,” katanya.
(San/Red)