KAB. TANGERANG – Petani di Kabupaten Tangerang mengeluhkan langkanya pupuk bersubsidi.
Seperti yang diungkapkan Unang, Ketua Kelompok Tani Bina Sejahtera Desa Gaga, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang kepada BantenNews.co.id, Selasa (24/11/2020).
Menurut Unang, pupuk bersubsidi menjadi sulit didapat dalam dua bulan terakhir. Yang tersedia di semua kios penjual pupuk hanya jenis pupuk non subsidi yakni biasa disebut pupuk putih.
“Banding harganya jauh sekali pak, dari Rp240 ribu pupuk yang subsidi. Sementara pupuk putih itu harganya Rp700 ribu di pengecer atau kios,” ujar Unang.
Informasi yang didapat Unang dari Penyuluh Pertanian Lapangan Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang, pupuk subsidi itu langka akibat adanya program Kartu Tani Indonesia (KTI). Dimana kartu tersebut nanti jadi alat transaksi pembelian pupuk subsidi.
“Yah infonya begitu pak dari petugas PPL diberitahu ke saya. Kalo KTI itu wajib ada buat petani untuk jadi alat transaksi beli pupuk subsidi,” bebernya.
“Padahal di sini padinya sudah harus masa dikasih pupuk pak. Biar bagus hasilnya,” ungkapnya.
Di sisi lain, yang menjadi dasar kebutuhan bertani sedang dikeluhkan Unang yaitu akses saluran air yang sulit. Padahal, ia mengaku keluhannya itu sudah disampaikan ke dinas terkait oleh para petani lain di dua tahun yang lalu.
(Ren/Red)