Beranda Pemerintahan Peserta Cilegon Kecewa dengan Pelaksanaan Pertukaran Pemuda Antar Provinsi

Peserta Cilegon Kecewa dengan Pelaksanaan Pertukaran Pemuda Antar Provinsi

Para peserta dari sejumlah kota dan kabupaten yang mengikuti PPAP dan PPAN. (Foto: Istimewa)

CILEGON – Acara Pertukaran Pemuda Antar Provinsi (PPAP) dan Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang digelar oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Banten dinilai banyak kejanggalan.

Hal itu diungkapkan oleh salah satu peserta PPAP asal Kota Cilegon, Ajeng Ramadhanti Setiawan yang merasa dirugikan akibat kejanggalan yang terjadi selama acara berlangsung.

Ia mengungkapkan, kejanggalan berawal dari susunan acara yang tidak sesuai dengan ketentuan, di mana seharusnya pelaksanaan acara tersebut berlangsung selama 3 hari menjadi 2 hari saja.

“Itu membuat acak susunan acara yang kemudian berdampak tidak maksimalnya penampilan. Jadi para peserta yang ikut ini gak bisa tampil semua,” ungkap Ajeng.

Ajeng yang sejatinya ingin menampilkan bakat dramatisasi puisi, silat, dan tebus pada acara tersebut terpaksa harus tidak tampil dengan alasan yang tidak jelas.

“Karena rundown acara yang secara tiba-tiba berubah itu akhirnya saya gak jadi tampil, padahal saya udah mempersiapkan segalanya dengan matang. Dari Cilegon yang diberi kesempatan tampil hanya 1 orang dari 10 peserta,” katanya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ratu Inayah yang juga peserta PPAP yang digelar oleh Dispora Provinsi Banten. Ia mengaku heran penampilan seni budaya dan bakat tidak dijadikan penilaian, melainkan hanya dijadikan pelengkap acara.

“Penampilan itu dijadikan apresiasi aja, kayak buat seru-seruan aja, padahal informasi sebelumnya seni budaya dan bakat itu menjadi penampilan yang dinilai dengan bobot penilaian sekitar 10 persen,” ujarnya.

“Kemudian pada penampilan debus ada ketidakadilan dari panitia acara, soalnya dari kota dan kabupaten lain diperbolehkan tampil, tapi Cilegon tidak diperbolehkan, malah acaranya langsung penutupan,” sambung Ratu.

Akibat dari adanya kejanggalan tersebut, kata Ratu, hal itu mempengaruhi hasil dari seleksi 10 besar peserta yang akan maju ke tahap selanjutnya di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Indonesia.

“Jadi karena Cilegon itu yang tampil cuma 1 peserta dan itu juga peserta PPAN, akhirnya Cilegon gak masuk 10 besar PPAP. Selain Cilegon, Pandeglang juga gak masuk,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dispora Provinsi Banten, Ahmad Syaukani saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp dan sambungan telepon terkait hal tersebut hingga berita ini diturunkan tak kunjung memberikan jawaban. (Mg-STT)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News