YOGYAKARTA – Electronic Information for Libraries (EIFL) bekerja sama dengan Perpusnas dan Perpus Seru Coca Cola menyelenggarakan The Initiative for Young African Library Inovator (IYALI), di Grand Aston Hotel, Yogyakarta, Sabtu (19/8/2018) lalu hingga Selasa (21/8/2018) besok. Peserta kegiatan ini merupakan perwakilan dari 19 negara dari 4 benua. EIFL adalah NGO yang peduli pada dunia literasi di Lithuania.
Peserta dari Indonesia antara lain Gol A Gong dari Rumah Dunia, Kota Serang, Banten; Nandha Julistya dari Jakarta, Arita Muhlisa dari Ambon, Andrea Ardi dari Lombok Timur, Euis Suryati – Kepala Dinas Perrpusda Bandung Barat dan tim Perpuseru.
Kegiatan ini didasari mulai ada revolusi program di perpustakaan. Pelayanan perpustakaan di beberapa negara tidak lagi hanya tempat baca dan meminjam buku, tapi tempat masyarakat bersenang-senang dengan literasi. Misalnya di Nambia dan Tanzania, membacakan buku cerita kepada murid TK dan menggambar. Komunitas Rumah Dunia sudah melakukan itu sejak tahun 2000.
Menurut Ramona, fasilitator dari EIFL, peserta nanti harus menuliskan perjalanannya dan pengalamannya selama di Singapura dan Yogyakarta.
Pada kesempatan ini Gol A Gong akan memberi pelatihan travel writing. “Setiap perjalanan harus dituliskan. Di dalam setiap perjalanan selain memaknai rindu pada rumah, juga bisa berbagi tentang kekayaan alam dan budaya sebuah kota. Itulah travel writing, menyempurnakan setiap perjalanan kita,” ujarnya. (ink/red)