SERANG – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Banten menyatakan perekonomian Provinsi Banten pada triwulan II 2018 melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Pelambatan tersebut dari angka 5,90 persen menjadi 5,59 persen.
“Salah satu penyebabnya (karena) rendahnya realisasi sektor industri pengolahan di sisi sektoral serta melambatnya komponen net ekspor di sisi pengeluaran,” kata Kepala BI Banten, Rahmat Hernowo saat kegiatan pers rilis di kantor BI Perwakilan Banten, jalan Raya Serang – Pandeglang, Sukajaya, Curug, Kota Serang, Senin (17/9/2018).
Ia juga menjelaskan pada sektor keuangan daerah, realisasi pendapatan APBD Provinsi Banten pada triwulan II 2018 mencapai Rp15,7 triliun atau 47,9 persen dari target. Di sisi lain realisasi belanja daerah Provinsi provinsi Banten pada periode yang sama tercatat Rp11,1 triliun atau 30,6 persen dari pagu.
“Sementara pada perkembangan inflasi, realisasi IHK hingga Agustus 2018 tercatat mengalami peningkatan dibandingkan capaian triwulan II 2018. Meningkatnya tekanan inflasi didorong peningkatan harga kelompok bahan makanan dan kelompok pendidikan dan rekreasi,” ucapnya. (Dhe/Red)