TANGSEL – Dalam menyongsong pembelajaran tatap muka, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menargetkan 3.700 guru dilakukan rapid test.
Kepala Dindikbud Tangsel Taryono mengatakan, hal itu dilakukan guna mencegah penularan virus Corona. Oleh karena itu pihaknya mengadakan rapid test guna mengetahui seorang guru apakah terpapar Covid atau tidak.
Berdasarkan data Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid, penyebaran Covid di Tangsel belakangan melambat. Sebelumnya Tangsel mengalami zona merah, namun sekarang hanya 3 titik, yaitu Kelurahan Serpong, Lengkong Gudang dan Jurang Mangu Barat.
“Upaya ini dilakukan untuk mencegah adanya paparan virus Corona pada guru dan karyawan, baik SD atau SMP, agar saat menjalani tugas pembelajaran jarak jauhnya dalam keadaan sehat,” ujar Taryono, Rabu (14/10/2020).
“Selain memastikan kesehatan guru dan tenaga pendidikan secara berkala, kita juga sekaligus mempersiapkan apabila sekolah tatap muka dibuka kembali,” tambahnya.
Pada Senin (12/10/2020) lalu, rapid test massal dilakukan di SDN Pondok Kacang Barat 03, Pondok Aren. Sebelumnya, sekolah-sekolah lain melakukan hal yang sama dengan merapid para guru, pegawai dan tenaga pendidikan lainnya.
“Kita menarget 3.700 orang, dan sudah kita mulai dari beberapa waktu lalu. Alhamdulillah semua sehat-sehat,” ucap Taryono.
Sementara itu, proses pembelajaran siswa di Tangsel masih menggunakan pola Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Di mana teknisnya adalah melalui daring atau online serta luar jaringan (luring), bagi para siswa yang terkendala penggunaan gawai.
“Walaupun tatap muka diganti dengan PJJ, kita yakin pembelajaran tetap bisa maksimal. Semua telah ada dalam ketentuan di Kementerian. Sekalipun ada siswa yang terkendala penggunaan gawai ya kita sudah antisipasi dengan luring itu,” pungkasnya. (Ihy/Red/SG)