SERANG – Perserang meraih kemenangan dalam laga lanjutan Liga 2. Oktovianus Maniani kembali menjadi pahlawan kemenangan Perserang saat menghadapi PSIR Rembang di Stadion Maulana Yusuf Serang, Banten Rabu (19/8/2018).
Perjuangan Okto patut diacungi jempol. Sebab, pada laga sebelumnya pemain asal Papua itu juga mengantarkan Perserang menang tipis lawan Persis Solo 1-0. Padahal Pemain Papua ini dalam keadaan yang kurang fit. Tapi Okto berhasil menjadi penentu kemenangan Perserang.
Selama pertandingan berlangsung kedua tim saling Serang. Pada laga pertama Perserang mendominasi penguasaan bola. Perserang terus menggempur pertahanan PSIR, namun Perserang belum berhasil cetak gol. Pada menit ke 37, Perserang melakukan pergantian pemain. Okto masuk mengganti Yongki Aribowo.
Memasuk menit akhir pertandingan kedua tim masih buntu. Meski saling serang tak ada gol tercipta. Tim tuan rumah terus menggempur pertahanan tim tamu.
Akibatnya, pertahanan PSIR Rembang mulai rapuh. Akhirnya Okto berhasil memecah kebuntuan Serangan Perserang dan berhasil mencetak gol di Injurytime pada menit ke 45+2. Perserang pun unggul 1-0 pada babak pertama.
Pertandingan babak kedua makin seru. Tim tamu terus menggencarkan serangan. Namun dewi Fortuna belum berpihak bagi tim tamu. Hingga pemimpin pertandingan Safrizal yang berasal dari Nangroe Aceh Darussalam ini meniup pluit tanda pertandingan berakhir skor bertahan kemenangan untuk Perserang Serang.
Pelatih Perserang Serang Bambang Nurdiyansah mengaku bersyukur atas kemengan yang diraih. Meski begitu pihaknya tetap akan melakukan evaluasi pertandingan. Kata dia, pihaknya selalu melakukan evaluasi, saat pertandingan menang maupun kalah ada evaluasi.
“Setiap pertandingan usai pasti pelatih ada evaluasi, mau menang atau kalah pasti ada evaluasi, ada catatan, yang sudah bagus dipertahankan yang jelek ditingkatkan,” kata pria yang akrab disapa Banur itu usai pertandingan.
Kata dia, memang Perserang masih terdapat kekurangan terutama pada daya tahan fisik. “Saya datangnya kan ke Perserang ini di tengah jalan, ditambah jadwal pertandingan padat, tiga hari sekali main, saya tidak bisa meningkatkan kondisi fisik yang ada saya cuman melakukan pengaturan supaya tidak terlalu drop, kemaren lawan Solo babak pertama bagus dan babak kedua drop, tidak konsisten daya tahan fisik pemainya,” katanya
Ditempat sama, salah satu Pemain Perserang Serang, Oktovianus Maniani menambahkan bahwa dirinya saat bermain melawan PSIR Rembang ini dalam keadaan kurang fit, namun pelatih memberi masukan kepadanya bahwa harus bisa. “Motivasi saya sepakbola harus happy. Coach selama ini juga membuat nyaman jadi pemain bisa happy,” kata Okto
Pelatih PSIR Rembang, Uston Nawawi mengatakan, pemainnya sebetulnya bermain tidak terlalu jelek, tapi timnya kecolongan di injury time. “Babak kedua saya coba intruksikan untuk menyerang kenyataannya kita bisa menyerang cuman gol belum dapat, mungkin dewi fortuna belum ada, tapi pertandingan cukup imbang,” katanya
Atas kekalahan itu, dia akan melakukan evaluasi, khususnya pada pemain depan. Apalagi salah satu pemanin andalannya belum bisa bermain.
Salah satu pemain PSIR Rembang, Muh Chairulnasikin lebih mengomentari kurangnya persiapan. Sehingga mempengaruhi performa pemain. “Kami kurang berlatih, susah juga mendapatkan lapangan untuk berlatih,” katanya. (Dhe/Red)