Beranda Pendidikan Perpusda Banten Gelar Pelatihan Menulis Cerpen

Perpusda Banten Gelar Pelatihan Menulis Cerpen

Pelatihan menulis cerpen. (Audindra/bantennews)

SERANG– Dinas Perpustakaan dan Kearsipan  (DPK) Banten mengadakan Kelas  pelatihan menulis cerpen bagi 30 siswa SMA dan guru untuk meningkatkan minat dan kemampuan mereka dalam menulis cerita pendek. Pelatihan dilaksanakan pada Jumat (21/6/2024) di lantai 2 DPK Banten, Panancangan, Kota Serang.

Para siswa yang hadir dalam acara tersebut merupakan 15 siswa yang sebelumnya menjadi peserta dalan lomba penulisan cerpen tingkat Provinsi untuk SMA sederajat yang telah diselenggarakan sebelumnya.

Hadir sebagai pemateri yaitu penulis novel Kelomang, Qizink La Aziva dan penulis novel Yuni, Ade Ubaidil.

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan tentang dasar-dasar penulisan cerpen, seperti pengembangan karakter, plot, dan gaya bahasa. Selain itu, peserta juga akan diajak untuk berlatih menulis cerpen mereka sendiri dan mendapatkan masukan dari narasumber.

Kabid Perpustakaan Perpusda Banten, Evi Saepudin mengatakan kegiatan itu digelar dalam rangka memberikan kontribusi bagi masyarakat di Banten sesuai minat dan bakat.

Ia berharap, dengan pelatihan ini para peserta bisa mendapatkan pengetahuan lebih mengenai cerpen dari pengalaman para pemateri.

“Mudah mudahan lahir penulis baru yang melebihi kapasitas dua orang ini (kedua pemateri),” katanya dalam sambutannya.

Pemateri pertama, Qizink saat pemaparan materi mengatakan membuat kalimat yang padat dalam suatu cerpen merupakan salah satu faktor pembaca betah membaca.

Hal lainnya yang disebut penting dalam penulisan cerpen yaitu pembuatan latar suatu cerita. Ia mencontohkan suatu cerita tidak akan menarik pembaca apabila latarnya tidak sesuai.

“Novel Dilan itu menarik pembaca karena latarnya di Bandung yang romantis, coba di Cilegon pasti ga seromantis itu,” kata Qizink.

Pemateri kedua, Ade Ubaidil mengatakan hal penting lainnya dalam cerpen adalah tema cerpen tersebut. Sebagai penulis, penting untuk terbuka dengan berbagai pandangan karena itu merupakan ladangnya ide.

“Ide itu bukan tumbuh tapi dicari. Mulai lah dengan keresahan lalu dituliskan, karena tema cerpen itu tulang punggung cerita,” ujar Ade.

(Dra/red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News