Beranda Uncategorized Penonaktifan Stasiun Merak Saat Mudik Lebaran Dinilai Menyusahkan Masyarakat

Penonaktifan Stasiun Merak Saat Mudik Lebaran Dinilai Menyusahkan Masyarakat

Petugas Gegana bersiaga di Stasiun Cilegon dan melakukan penyisiran di Gerbong Kereta tujuan Merak-Rangkasbitung - Foto Usman Temposo
Follow WhatsApp Channel BantenNews.co.id untuk Berita Terkini

CILEGON – Layanan Kereta Api (KA) Lokal Merak rute Rangkasbitung-Merak hanya sampai Cilegon saja karena Stasiun Merak ditutup sementara. Penutupan Stasiun Merak ini disebut karena sedang ada pekerjaan penataan kawasan Pelabuhan Merak sehingga operasional KA Lokal Merak tidak sampai ke sana. Selain itu, muncul juga informasi, bahwa stasiun ini rencananya akan direlokasi.

Relokasi Stasiun Merak ini disebut sebagai usulan dari Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (PT ASDP) Indonesia Ferry. Kelompok Masyarakat Pengguna dan Pecinta Kereta Api menilai dengan adanya pembatasan rute kereta lokal di Banten hanya sampai Stasiun Cilegon, membuat dua moda transportasi darat dan transportasi laut yang sudah terintegrasi jadi tidak berfungsi.

Selain itu momen pengambilan keputusan penonaktifan Stasiun Merak saat menjelang arus mudik tidaklah tepat. “Karena ini tentu mempersulit para pemudik yang memilih atau hanya mendapat pilihan menggunakan transportasi umum. Pemudik harus turun di Stasiun Cilegon lalu menggunakan transportasi lain menuju pelabuhan. Dan ini membuat pemudik menambah durasi perjalanan serta tentu menambah biaya ongkos.
Seharusnya pihak pemerintah melalui badan usahanya bukan mempersulit tapi mempermudah warganya. Seperi mendatangkan kereta jarak jauh ke Merak agar memudahkan para pemudik,” kata Koordinator Kelompok Masyarakat Pengguna dan Pecinta Kereta Api, Yusril melalui siaran tertulis, Kamis (20/4/2023).

Selain itu, pihaknya juga menolak rencana penutupan Stasiun Merak yang digadang gadang karena ASDP ingin melakukan perluasaan area tunggu antrian kendaraan yang hendak ke kapal. “Sebab kalaupun ingin menutup jalur ke stasiun Merak yang sudah eksis ini, semestinya ASDP dan pihak terkait sudah menyiapkan dulu lahan hingga bangunan baru stasiun, sebelum akhirnya menutup bangunan yang lama.”

Lebih lanjut, seharusnya dua Instansi milik negara yakni PT. KAI dan PT. ASDP ini saling bersinergi dalam menciptakan integrasi antar moda transportasi agar bisa membantu masyarakat yang hendak berpergian dari Jawa Ke Sumatra menggunakan transportasi umum jadi lebih mudah dan efisien.

Baca Juga :  Tiket Online Pelabuhan Merak Diresmikan 3 Manteri, Diklaim Bisa Percepat Antrean

Di sisi lain, ia melanjutkan, program feeder bus Damri dari Stasiun Cilegon ke Pelabuhan Merak yang belakangan justru mendapat penolakan oleh sopir angkot. “Kami nilai tidak mengakomodir dan buruk dalam perencanaan, terbukti dengan gagal terlaksana akibat adanya penolakan,” ujarnya.

Padahal, kata dia, semestinya PT KAI dan ASDP bisa mempertimbangkan kondisi lalu lintas dari Cilegon ke Merak yang tak diprediksi, apalagi setiap arus mudik kendaraan bisa mengular sampai berkilo-kilometer jauhnya.

Dalam kesempatan yang sama ia meminta kepada pemerintah sebagai pemilik badan usaha PT. ASDP dan PT. KAI untuk tetap mengintegrasikan Stasiun Merak dengan Pelabuhan Merak. “Seharusnya Stasiun Merak lama dibongkar setelah Stasiun Merak baru selesai dibangun,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia berharap Stasiun Merak mengoperasikan kereta jarak jauh. Karena dengan adanya KA Jarak jauh, penumpang bisa dengan mudah berangkat dari merak menuju kota-kota di Pulau Jawa tanpa perlu transit. (Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News