SERANG – Organisasi Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) di Provinsi Banten bergejolak. Sejumlah pengurus organisasi ini ramai-ramai mengundurkan diri karena menilai telah terjadi perombakan kepengurusan di kabupaten/kota yang tidak beretika dan tidak sehat dalam berorganisasi.
Secara mendadak, pengurus pusat Bapera telah mengganti ketua Bapera Banten, Kota Serang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Lebak, Kota Tangerang, dan Kabupaten Pandeglang. Sementara yang masih bertahan adalah ketua Bapera Kabupaten Serang, Kota Cilegon, dan Kota Tangerang Selatan.
“Walaupun saya tidak diberhentikan, namun menarik diri, mundur, dan membubarkan diri dari kepengurusan Bapera Kabupaten Serang. Organisasi ini sudah tidak sehat, tidak beretika dalam menjalankan roda organisasi,” kata Ketua Bapera Kabupaten Serang Bahrul Ulum usai melakukan pertemuan dengan sejumlah fungsionaris Bapera di salah satu Cafe di Kota Serang, Rabu (21/4/2021) malam.
Ulum mengaku mendapatkan informasi bahwa Ketua Bapera Banten telah beralih dari Hendrik Karosekali kepada Ali Hanafiah. Kemudian terjadi juga pergantian ketua Bapera di sejumlah kabupaten/kota di Banten.
“Terlepas dari konflik yang mungkin terjadi di antara pengurus pusat dan Banten, tetapi proses pergantian yang terjadi tidak ada sedikit pun komunikasi dan koordinasi yang baik,” tegas Ketua DPRD Kabupaten Serang ini.
Ia menegaskan, Bapera merupakan organisasi yang mayoritas berisi para pemuda, seharusnya menjunjung tinggi etika berorganisasi dan mengedepankan prinsip kebersamaan.
“Pergantian yang terjadi menunjukkan upaya perpecahan kalangan pemuda di Banten. Dan ini artinya, organisasi ini sudah tidak sehat bagi bernaungnya para pemuda. Dan kami sepakat membubarkan diri,” ujarnya.
Ahmad Viktor termasuk yang diganti posisinya dari Ketua Bapera Kabupaten Tangerang dan diganti oleh Fajrul. Viktor mengaku terdapat hal lucu dalam surat keputusan pergantian dirinya.
“Dalam surat keputusan mengganti saya sebagai Ketua Bapera Kabupaten Tangerang, tetapi ada kalimat pengurus Kota Tangerang Selatan. Ini surat keputusan aneh. Jadi lebih baik saya mundur dari Bapera,” ujarnya.
Ia mengaku sedang menghimpun sekira 1.000 anggota Bapera di Kabupaten Tangerang dan akan melakukan kegiatan. Namun tiba-tiba ia mendapatkan informasi pergantian pengurus.
“Ada dorongan, kami bersama sejumlah ketua dan pengurus Bapera di kabupaten/kota untuk membuat Bapera tandingan. Tidak kami lakukan, dan memilih mundur dan membubarkan diri dari Bapera,” tegasnya.
Viktor menegaskan, melihat komposisi kepengurusan Bapera Banten dan kabupaten/kota yang dirombak oleh pengurus pusat, memperlihatkan organisasi ini semakin melemah. “Sudah tidak baik menjadi tempat berhimpun para pemuda. Kami membubarkan diri,” tegasnya.
Asep, Ketua Bapera Kabupaten Pandeglang mengaku, sedang mempersiapkan pelantikan kepengurusan tingkat kecamatan pasca Idul Fitri.
“Dengan pergantian kepengurusan yang tidak sehat, saya menyatakan mundur dan membubarkan kepengurusan Bapera Pandeglang dan tingkat kecamatan se-Kabupaten Pandeglang,” tegasnya.
Sikap dan keputusan mundur dari Bapera disampaikan Teguh Istaal sebagai Ketua Bapera Kota Serang, Yudi Ketua Bapera Kabupaten Lebak, dan Ahmad Rusdi Sebagai Ketua Bapera Kota Tangerang.
(You/Red)