CILEGON – Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banten, Herwanto menyatakan bahwa hingga saat ini perizinan pengerukan pasir laut PT Lotte Chemical Indonesia maaih berproses di tingkat atas yakni Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia.
Menurut, perizinan perusahaan asal Korea Selatan itu semuanya sudah sesuai dengan persyaratan.
“Semua perizinan sesuai ketentuan, namun sekarang masih diselesaikan di tingkat atas,” ujar Irwanda kepada wartawan ditemui usai kegiatan
Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi, WBS, Penanganan Benturan Kepentingan, dan Unit Kepatuhan Internal Kantor KSOP Kelas I Banten Tahun Anggaran 2019 di salah satu hotel di Cilegon, Selasa (30/7/2019).
Dia menyatakan bahwa belum lama ini pihaknya sudah melakukan rapat dalam pembahasan perizinan pengerukan pasir laut PT Lotte Chemical Indonesia tersebut.
“Namun ketika ditanya apa hasilnya rapat dengan Pak Menteri (Budi Karya Sumadi), jadi kita kalau dengan Pak Menteri tidak tahu, kan melibatkan beberapa Kementerian. Sehingga semua kebijakan ada di pusat. Cuman sampai saat ini perizinan itu belum ditandatangani karena ada beberapa yang bersinggungan dengan PT KS (Krakatau Steel) yang harus diselesaikan oleh Kementerian Perhubungan, Kementerian ATR dan Kementerian BUMN. Yang jelas kewenangannya di Kementerian Perhubungan, tapi kan semua untuk amannya dan supaya tidak melanggar aturan harus dikonfirmasikan dengan kementerian yang lain,” paparnya.
Dia menyatakan untuk perizinan pengerukan pasir laut PT Lotte Chemical Indonesia tidak ada dead line waktu.
“Untuk kapal (pengeruk pasir) sendiri belum ada yang masuk, namun mungkin untuk persiapan PT Lotte untuk melakukan kegiatan itu (keruk pasir), tapi semua ada pengawasannya di lapangan, kalau belum ada izinkan belum boleh juga melakukan kegiatan. Kalau persiapan boleh, kan mereka sudah memiliki jadwalnya. Mungkin bulan ini, tahapannya ini-ini, mereka sudah punya. Namun sampai sekarang belum ada kapal yang masuk, baru rencana saja, tapi semua kan disesuaikan dengan perizinan yang sudah keluar. Kan tidak semua kapal bisa masuk,” imbuhnya. (Man/Red)