CILEGON – Isu ketenagakerjaan masih menjadi salah satu persoalan langganan yang dikeluhkan oleh masyarakat Kota Cilegon. Hal itu terungkap dalam rapat paripurna penyampaian hasil reses DPRD Kota Cilegon, Senin (24/3/2025).
“Permasalahan isu ketenagakerjaan yang tentunya menjadi permasalahan fundamental di Kota Cilegon sebagai daerah kawasan industri, perdagangan, dan jasa,” kata Anggota DPRD Cilegon dari Fraksi Golkar, Hidayatullah saat membacakan laporan.
Lebih lanjut, kata Hidayatullah, aspirasi terkait ketenagakerjaan itu juga meliputi keluhan tentang minimnya lapangan pekerjaan di sektor industri bagi warga lokal. Belum optimalnya Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada, dan inovasi baru dalam pemberdayaan UMKM.
“Kemudian masih ditemukannya ego sektoral kewilayahan atau lebih dikenal dengan sebutan ‘Ring’ menyebabkan masyarakat Cilegon di kecamatan lain yang bukan kawasan industri minim kesempatan,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Cilegon Robinsar mengaku, isu ketenagakerjaan masih menjadi persoalan yang hingga kini belum terselesaikan, meski industri tumbuh menjamur.
“Memang betul itu permasalahan lama di Cilegon. Adanya industri justru disampaikan anomali karena belum bisa jadi solusi. Memang butuh langkah konkret dan tidak bisa serta merta. Butuh proses, tapi harus ada langkah pasti,” ucapnya.
Ia mengaku, salah satu untuk meminimalisir angka pengangguran di Kota Cilegon itu Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon bakal fokus pada pengembangan BLK yang disesuaikan dengan kebutuhan industri.
“Makanya kami ke depan, saat itu kami juga komunikasi dengan industri. Supaya memaksimalkan apa nih yang memang menjadi kebutuhan,” ujarnya.
“Supaya menjadi atensi juga bagi masyarakat. Kita juga akan fokus pada kegiatan BLK yang akan kami upgrade sesuai dengan kebutuhan industri,” sambungnya.
Penulis : Maulana
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd
