SERANG – DPRD Banten memastikan seluruh program yang masuk dalam APBD 2021 tetap berkutat pada pemulihan ekonomi. Saat ini proses pembahasan APBD masih dalam tahap membahas Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS).
Diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mendapatkan dana pinjaman sebesar Rp4,9 triliun dari PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) daerah. Dimana sebanyak Rp851 masuk dalam APBD Perubahan 2020 sedangkan Rp4,1 triliun masuk dalam APBD 2021.
Wakil Ketua DPRD Banten, Budi Prajogo mengatakan, APBD 2021 tetap mengangkat isu pandemi, khususnya pemulihan ekonomi.
“Isu pandemi tetap kita angkat. Dan di dalamnya ada pemulihan ekonomi. Dan kemarin juga ada revisi untuk memperbesar porsi kesehatan,” kata Budi, Selasa (22/9/2020).
Terkait jumlah alokasi bantuan keuangan (bankeu) untuk kabupaten/kota, Budi mengaku, masih sesuai demgan draf usulan. Seperti diketahui, bankeu menjadi salah satu alokasi anggaran yang direfocusing untuk penanganan Covid-19.
“Bankeu kabupaten/kota masih seperti draf tahun lalu semuanya dipukul rata Rp40 miliar. Kalau dilihat sih turun yah dari Rp425 miliar sekarang jadi Rp320 miliar,” katanya.
Meski begitu, lanjut Budi, alokasi bankeu dapat naik seiring berjalannya pembahasan. “Ini kan baru pagu indikatifnya begitu. Ada potensi naik, nanti itu dinamika rapat,” ujarnya.
Diketahui, APBD 2021 diproyeksi mencapai kurang lebih Rp15 triliun. Angka tersebut merupakan gabungan dari struktur APBD sebsera kurang lebih Rp10 triliun di tambah dan pinjaman dari PT SMI sebesar Rp4,1 triliun. (Mir/Red)