TANGSEL – Pencairan dana bantuan sosial untuk warga kurang mampu di masa pandemi Covid-19, di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tak kunjung cair.
Hal tersebut disebabkan karena keterlambatan dari pusat Kementrian Sosial. Bansos yang tadinya akan dicairkan pada tanggal 21 April mundur menjadi 24 April, dan mundur lagi 3 Mei 2020.
Menanggapi hal itu, walikota Tangsel Airin Racmhy Diany akan mengambil langkah intervensi terhadap pengumpulan data warga. Airin berjanji jika sudah cair baik dari Kemensos maupun dari Provinsi Banten akan langsung dicairkan ke 10 ribu warganya yang terdampak.
“Sambil menunggu tanggal 4 Mei, data yang 10 ribu pertama itu akan kita bantu untuk gelombang pertama di hari Jumat. Kalau untuk bantuan terencana sudah,” ujar Airin, Jumat (1/5/2020).
Airin memahami kondisi warganya di masa PSBB ini. Oleh karena itu, Pemkot Tangsel menyiapkan bantuan tidak terencana.
“Nah, bagaimana jika mereka bukan warga Tangsel, kita sedang rumuskan programnya. Untuk bansos yang telah direncanakan untuk lansia sudah cair, beberapa minggu lalu. Ini untuk yang tidak terencanakan,” terangnya.
Namun demikian, kuota penerima bansos Covid-19 terus bertambah. Sementara warga yang sudah terdata sebelumnya, hingga kini banyak yang belum menerima bantuan.
“Ada penambahan kuota dari kementerian dan Provinsi Banten. Jika pihak RT/RW yang telah mengusulkan ke kelurahan dan masuk ke dinas sosial, maka Disdukcapil dan Inspektorat akan terlibat di situ,” tambahnya.
Berdasarkan kuota tambahan itu, penerima bansos dari kemensos di Tangsel menjadi sekira 70 KK. Adapun nilai yang didapat penerima bansos masing-masing Rp600 ribu.
“Provinsi juga mengeluarkan kebijakan. Kita mendapatkan kuota sekitar 20 ribuan KK, yang baru kita setorkan 10 ribuan KK. Masih onproses dan itu sudah diterima, dan sedang tahap untuk membuat ATM nya,” paparnya.
Adapun, intervensi bansos yang dicairkan ke 10 ribu penerima itu, bukan berasal dari APBD Tangsel. Melainkan dari berbagai bantuan yang mulai banyak diterima Pemkot Tangsel.
“Salah satunya bantuan dari BRI, dari pihak Kemenkumham, beberapa program Baznas juga sudah menyiapkan 3.000 bantuan sembako, dan juga ASN kita ada program sedekah 1 ASN 1 paket sembako,” tandasnya. (Ihy/Red)