![IMG-20220608-WA0013](https://i0.wp.com/www.bantennews.co.id/wp-content/uploads/2022/06/IMG-20220608-WA0013.jpg?resize=640%2C287&ssl=1)
KAB. SERANG – Untuk melatih kemampuan pemuda di Kecamatan Kramatwatu dalam berwirausaha, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Serang mengadakan penyuluhan terkait budidaya ternak burung dan telur puyuh.
Budidaya ternak burung puyuh petelur di Kabupaten Serang sendiri tergolong masih minim. Padahal jika digeluti dengan tekun, bisnis ini dapat menghasilkan banyak pundi-pundi.
Sekretaris Kecamatan Kramatwatu, Mamak Abror mengatakan budidaya ternak burung dan telur puyuh di wilayahnya memang masih tergolong jarang sehingga dengan adanya kegiatan tersebut dapat menjadi motivasi serta pembelajaran para pemuda di seluruh desa untuk memiliki usaha serta penghasilan sendiri.
“Sebenarnya di wilayah Kecamatan Kramatwatu ada beberapa budidaya ternak burung puyuh dan telor puyuh. Alhamdulillah dengan adanya motivasi dari Bidang Kepemudaan di Disporapar ini juga men-support sebagai langkah upaya untuk mengembalikan situasi perekonomian biar stabil, bisa menambah pemasukan untuk keluarga juga karena ini bisa menjadi kerja sambilan,” ujar pria yang akrab disapa Abror kepada BantenNews.co.id pada Rabu (8/6/2022).
Abror menilai usaha budidaya ternak burung dan telur puyuh terbilang menjanjikan. Pihaknya berharap Kecamatan Kramatwatu dapat menjadi salah satu daerah sentral telur puyuh di Kabupaten Serang.
“Kami juga bertekad mudah-mudahan bisa menjadi sentral telur puyuh, semoga produk-produk yang dihasilkan dari telur puyuh nantinya mampu mendongkrak perekonomian. Kami akan publikasikan, sosialisasikan dan membentuk kelompok-kelompok usaha dari telur puyuh tersebut karena marketnya jelas, harga terjangkau,” tandas Abror.
Acara tersebut diikuti oleh perwakilan karang taruna dari seluruh desa yang berada di Kecamatan Kramatwatu di Kantor Kecamatan Kramatwatu pada Selasa (7/6/2022).
Ketua Karang Taruna Desa Tonjong, Fazri mengaku antusias sebab menurutnya penyuluhan yang diberikan oleh Disporapar bersama Jawara Puyuh Banten bukan acara seremonial semata.
Dalam program itu, selain mempelajari bagaimana cara budidaya ternak burung puyuh, dirinya bersama pemuda lain bisa mengetahui bagaimana cara memasarkan hasil ternak dari burung puyuh yang benar dan tepat.
“Antusias ya, karena kita juga diajarkan untuk pemeliharaannya lalu kemudian kandangnya, dikasih lihat juga tata cara untuk memberikan makannya, apa yang dibutuhkan untuk budidaya. Kita juga dijelaskan penghasilannya seperti apa dan bahkan dari segi pemasarannya bagaimana juga dijelaskan. Sangat gamblang, jelas,” ungkap Fazri.
Fazri menyebutkan akan segera berkoordinasi dengan Kepala Desa (Kades) Tonjong terkait penyuluhan tersebut. “Saya kira bisa secepatnya untuk dikoordinasikan ke kepala desa supaya bisa diimplementasikan di Desa Tonjong agar pemuda-pemuda ada aktivitas wirausaha khususnya di budidaya burung puyuh,” kata Fazri.
Senada dengan Fazri, Ketua Karang Taruna Desa Pejaten, Agung mengapresiasi dengan adanya penyuluhan tersebut. Sebab saat ini di desanya belum ada bisnis ternak burung puyuh sehingga ia bersama para pemuda bisa mengetahui bagaimana cara budidaya ternak burung puyuh.
“Sejauh ini pelaku usaha hanya telur puyuh, sebelumnya ada juga usaha burung puyuh tapi terkendala dari segi pasar dan pengelolaannya. Kami mengapresiasi sekali bentuk usaha ini, karena yang kami lihat dan alami usaha ternak burung puyuh ini tidaklah mudah alias gampang-gampang susah,” ucap Agung.
Agung mengatakan akan segera mensosialisasikan jika dinas terkait sudah memberikan program tersebut.
“Setelah ada program turun dari Disporapar kita langsung sosialiasi ke masyarakat Desa Pejaten. Inginnya kita hadirkan di Pejaten, supaya ada minat dari masyarakat dan paham juga dari usaha ternak burung puyuh ini secara langsung, mulai dari pemanfaatan burungnya, pemasaran telur, cara merawat dan mengembangbiakannya,” kata Agung.
(Nin/Red)