Beranda Pemerintahan Pemprov Klaim Inflasi di Banten Terkendali

Pemprov Klaim Inflasi di Banten Terkendali

Rapat inflasi di Pendopo Gubernur Banten.
FollowWhatsApp Channel BantenNews.co.id untuk Berita Terkini

SERANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mengklaim angka inflasi masih terkendali. Dimana, inflasi di Banten pada Juni 2024 sebesar 2,49 atau di bawah rata-rata nasional.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Banten pada Juni 2024 sebesar 2,49 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,97. Atau mengalami penurunan dibandingkan bulan Mei 2024 yang mencapai 2,86 persen.

Pada bulan Juni 2024, terjadi deflasi month to month (m-to-m) Provinsi Banten bulan Juni 2024 sebesar 0,08 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 1,27 persen dan inflasi (y-on-y) sebesar 2,49 persen.

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar
3,89 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,68 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,35 persen dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,86 persen.

Selanjutnya kelompok kesehatan sebesar 1,51 persen, kelompok transportasi sebesar 1,14 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,20 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,66 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,70 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,15 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,39 persen.

Sedangkan, untuk komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Juni 2024, antara lain: emas perhiasan, beras, nasi dengan lauk, Sigaret Kretek Mesin (SKM), cabai merah, kopi bubuk, Sigaret Kretek Tangan (SKT), kue kering berminyak, bawang putih, daging ayam ras, minyak goreng, gula pasir, Sigaret Putih Mesin (SPM), bubur, dan upah asisten rumah tangga.

Baca Juga :  140 PPID Desa Terbentuk di Kabupaten Tangerang

Sementara, komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain telur ayam ras, bawang merah, ikan kembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, tomat, sabun cair/cuci piring, pepaya, cumi-cumi, bumbu masak jadi, angkutan antar kota, daging sapi, tutup kepala/topi, ikan selar/ikan tude, dan ikan asin teri.

Tidak hanya itu, untuk komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain tomat, bawang merah, telur ayam ras, daging ayam ras, ikan mas, ikan kembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, parfum, kangkung, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, deodorant, cumi-cumi, bayam, ikan nila, bawang putih, dan udang basah.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada Juni 2024, antara lain beras, cabai rawit, jeruk, jengkol, ketimun, kentang, kopi bubuk, petai, sewa rumah, buku tulis bergaris, cabai merah, pengharum cucian/pelembut, ikan bandeng/ikan bolu, alpukat, dan Sigaret Kretek Mesin (SKM).

Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar mengatakan, angka inflasi Provinsi Banten bulan Juni 2024 (YoY) sebesar 2,49 atau di bawah rata-rata nasional. Untuk itu, Pemprov Banten terus menggiatkan agenda pengendalian inflasi.

“Artinya terkendali cukup baik,” kata Muktabar usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Tomsi Tohir secara virtual di Pendopo Gubernur Banten, KP33B, Curug, Kota Serang, Selasa (2/7/2024).

Muktabar mengungkapkan, pihaknya akan terus menggiatkan berbagai agenda pengendalian inflasi. Dirinya juga mengaku bersyukur dan memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berperan dalam pengendalian inflasi.

“Terkait komoditas pangan, seperti minyak goreng dan bawang putih yang perlu diantisipasi. Menurutnya, untuk komoditas lainnya cukup baik atau tersedia,” ungkapnya.

Menurut Muktabar, dalam Rakor juga dibahas tata kelola distribusi dan penyaluran pupuk bersubsidi ke petani serta pencetakan lahan sawah baru. Diungkapkan, Provinsi Banten memiliki potensi lahan seluas 23 ribu hektar untuk pencetakan sawah baru.

Baca Juga :  Selain Jengkol dan Petai, Banten Juga Kembangkan Kopi

“Kita harus memiliki ketahanan pangan yang kuat. Provinsi Banten menempati posisi delapan besar pengkontribusi pangan nasional. Kita akan tingkatkan terus melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Plt Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir mengatakan, rata-rata Inflasi nasional pada bulan Juni 2024 (years on years) turun menjadi 2,51 persen dari 2,84 persen.

Menurutnya, besaran inflasi 2,51 termasuk angka yg sangat baik capaiannya. Meskipun secara nasional pernah mencapai 2,28 persen pada bulan September.

“Atas kerja kita semua, angka ini bisa kita capai,” ucapnya.

Dirinya juga berpesan kepada Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk memaksimalkan pengendalian inflasi. Utamanya untuk Provinsi dan Kabupaten/Kota yang angka inflasinya di atas rata-rata nasional.(Mir/Red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News