SERANG – Investor asal China berencana menanam investasi di bidang teknologi dan pengolahan minyak di wilayah Provinsi Banten.
Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan delegasi China rencananya membangun industri high tech dan sedang mencari lokasi di Banten. Belum bisa diperkirakan berapa nilai investasi tapi kebutuhan lahan bisa lebih dari 3.000 hektare.
“Mereka sekarang memastikan bahwa diterima oleh pemerintah provinsi, tadi saya jelaskan mengenai potensi untuk investasi, karena Banten dua besar di Indonesia dan menjadi perhatian investasi,” kata Wahidin dikutip dari detik.com, Minggu (22/12/2019).
Kedatangan delegasi sendiri masih sebatas konsultasi. Kunjungan ini merupakan awal kedatangan mereka untuk berinvestasi di Banten.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Babar Soeharso menambahkan delegasi menanyakan lokasi investasi yang tepat. Sebanyak 140 asosiasi industri bidang high tech dan pengolahan minyak tertatrik untuk pengembangan di kawasan Indonesia khususnya Banten.
“Kita kasih lokasi alternatif di Cilegon dan Serang, karena dia butuh pinggir pantai dan luasnya kurang lebih 4.000 hektare. Tapi ini tergantung ketersediaan,” ujarnya.
Kunjungan ke Banten ini menjadi yang pertama dilakukan oleh mereka. Selain di Banten, pilihan mereka termasuk Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Banten dipilih karena investasi dari luar khususnya China sebesar US$ 560 juta, ini menjadi yang terbesar pertama dibandingkan Singapura, Korea, dan Jepang.
“ini alasan mereka memilih Banten,” tambahnya.
Para delegasi ini dipersilahkan untuk melihat lokasi di pinggir pantai Banten. Pemprov sendiri menawarkan pesisir khususnya Cilegon dan Bojonegara, Po tang, Tirtayasa dan Tanara untuk di pesisir Serang.
(Red)
