SERANG – Pemerintah Provinsi Banten akan menanggung sebanyak 441 rumah rusak berat dari jumlah total 1.530 rumah rusak berat dan ringan akibat terdampak tsunami Selat Sunda di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Provinsi Banten, M Yanuar mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepala derah terkait verifikasi dan validasi data rumah rusak akibat bencana tsunami.
“Kemarin sudah verifikasi validasi. Berdasarkan data itu sudah disampaikan ke Bupati lalu ditetapkan oleh mereka menyiapkan anggaran mana yang akan direhab sedang, parah dan rusak total, terbanyak di Pandegkang,” kata Yanuar, Rabu (9/1/2019).
Selain itu, Yanuar menyampaikan, pihaknya telah menghitung bantuan anggaran untuk membangun rumah rusak akibat bencana tsunami. Di antaranya Pembanguan Rumah Insan Sederhana Sehat (RISA) sebanyak 40 unit, hasil koordinasi Satker Kementerian Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) 1.500 unit untuk Kabupaten Pandeglang dan perusahaan swasta REI akan membantu 10 unit.
“Bupati Pandeglang juga minta dibantu rumah khusus yang rusak total tergantung kementerian yang akan memberi bantuan. Menurut catatan melihat jumlah itu bisa terbantu semua,” katanya.
Diketahui, data yang diperoleh posko terpadu Penanggulangan Bencana tsunami Banten mencatat, terdapat 1.530 rumah rusak akibat tsunami. Data tersebut meliputi Kecamatan Labuan sebanyak 350 rumah rusak ringan dan 262 rumah rusak berat, Kecamatan Carita sebanyak 5 rumah rusak ringan dan 77 rumah rusak berat, Kecamatan Cigeulis sebanyak 9 rumah rusak ringan dan 24 rumah rusak berat, Kecamatan Panimbang sebanyak 39 rumah rusak ringan dan 49 rumah rusak sedang 24 rumah rusak berat.
Kecamatan Sukaresmi sebanyak 19 rumah rusak ringan dan 80 rumah rusak berat, Kecamatan Pagelaran sebanyak 14 rumah rusak ringan dan 6 rumah rusak berat, Kecamatan Cimanggu sebanyak 3 rumah rusak berat, dan Kecamatan Sumur sebanyak 23 rumah rusak ringan dan 238 rumah rusak berat. (You/Red)