SERANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menyiapkan langkah-langkah dalam menjaga produksi beras. Terutama dalam menghadapi dampak perubahan iklim yang mengakibatkan kekeringan lahan pertanian.
Adapun langkah-langkah itu secara terkoordinasi berupa ketersediaan irigasi perpompaan (Irpom) dan pompanisasi bagi lahan pertanian. Hal itu guna menjamin ketersediaan pupuk bagi petani serta mendukung produksi pangan dalam mencetak lahan sawah baru
Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten, Virgojanti mengatakan, pihaknya memastikan sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi dampak perubahan iklim.
“Langkah antisipasi Pemprov Banten bersama Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian telah mendistribusikan 899 unit. Sisanya yang belum didistribusikan tinggal menunggu verifikasi data sehingga penyaluran dapat tepat sasaran,” kata perempuan yang akrab disapa Virgo saat ditemui di Pendopo Gubernur KP3B, Curug, Kota Serang, Senin (15/7/2024).
Virgo mengungkapkan, langkah antisipasi yang dilakukan Pemprov Banten adalah menyalurkan 338 unit Irpom kepada Kabupaten/Kota di Provinsi Banten. Adapun rinciannya, Kabupaten Lebak 155 unit, Kabupaten Pandeglang 85 unit, Kabupaten Serang 55 unit, Kabupaten Tangerang 28 unit dan Kota Serang 15 unit.
“Secara teknis 1 unit Irpom mampu mengaliri sekitar 20 hektar sawah, sehingga 338 unit Irpom mampu mengaliri 6.760 hektar untuk satu kali tanam,” ungkapnya.
Dikatakan Virgo, menyikapi proyeksi panen pada bulan Agustus hingga September yang diprediksi akan memasuki Musim Tanam 2 (MT 2), Pemprov Banten berkomitmen menjaga stabilitas harga beras dengan memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi dan air yang memadai. Ketersediaan pupuk menjadi fokus utama dalam rangka mendukung kebutuhan petani yang direncanakan.
“Ketersediaan pupuk yang cukup merupakan hal krusial untuk menghindari lonjakan harga beras yang merugikan masyarakat. Kami telah meminta tambahan ketersediaan pupuk melalui surat resmi kepada Gubernur, yang telah direspons positif untuk memenuhi kebutuhan luas tanah yang telah direncanakan,” katanya.
Terkait alokasi pupuk, Virgo mengaku, hal disesuaikan dengan usulan dari kelompok tani (Poktan) serta diproduksi oleh PT Pupuk Indonesia Holding Company sesuai dengan permintaan pemerintah.
“Kami mengimbau kepada petani dan Poktan untuk menyerap alokasi pupuk sesuai dengan kebutuhan yang telah diusulkan, serta kepada kios untuk mengalokasikan pupuk sesuai rencana yang telah ditetapkan,” ucapnya.
Virgo menegaskan, Pemprov Banten terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga beras sekaligus mendukung kelangsungan produksi pertanian di Indonesia. “Kami berkomitmen untuk terus memantau dan mengoptimalkan distribusi pupuk guna mendukung ketahanan pangan nasional,” tegasnya. (Mir/Red)