PANDEGLANG – Di tengah rencana Pemkab Pandeglang membeli sepeda listrik untuk RT/RW, warga Pandeglang malah antusias ikuti lomba berswafoto (selfie) di jalan rusak.
Diketahui, Pemkab Pandeglang telah mengusulkan anggaran sebesar Rp38 miliar untuk pembelian sepeda listrik bagi RT/RW di Pandeglang. Rencana memborong sepeda listrik ini mendapat penolakan dari 4 fraksi di DPRD Pandeglang dan publik. Mereka menilai bahwa pembelian sepeda listrik belum prioritas karena sebagian besar jalan di Pandeglang masih banyak yang rusak sehingga sepeda listrik menjadi mubazir tidak bisa digunakan. Sementara Forum RT/RW mendesak agar 4 fraksi di DPRD Pandeglang menyetujui usulan anggaran pembelian listrik.
Selain melakukan penolakan terhadap rencana pembelian sepeda listrik, pada peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-77, Perkumpulan Nalar Kabupaten Pandeglang, Banten bakal mengadakan perlombaan swafoto atau foto selfie di jalan rusak yang ada di Kabupaten Pandeglang. Lomba ini akan diumumkan pada 31 Agustus 2022 mendatang di Alun-alun Pandeglang.
BACA : Pemkab Pandeglang Didesak Batalkan Rencana Anggaran Sepeda Listrik
Ketua Nalar Pandeglang, Rudi mengatakan, perlombaan swafoto di jalan hancur dengan tema ‘Warga yang merdeka’ merupakan hajat Nalar Pandeglang.Perlombaan ini memperebutkan hadiah total Rp1 juta rupiah untuk 3 orang pemenang dengan ketentuan lomba diantaranya peserta yang terlibat harus warga Pandeglang, melampirkan hasil foto selfienya yang dikirim ke email/akun nalarpandeglang@gmail.com dengan disertakan bentuk screenshot upload di akun Facebook & IG pribadinya.
Selain hadiah uang tunai, Nalar juga menyiapkan beberapa bingkisan menarik untuk peserta yang masuk kategori 5 besar. Penilai akan melibatkan akademisi, jurnalis dan tokoh.
“Rencana 27 Agustus 2022 untuk melakukan pameran sekaligus pengumuman pemenang, tetapi ada beberapa tim penilai mengusulkan untuk mengundurkan waktu ke 31 Agustus 2022, dengan alasan bentrok dengan acara lain,” kata Rudi saat dihubungi Bantennews.co.id, Sabtu (27/8/2022).
Selain masyarakat biasa, kata Rudi, banyak juga pegawai di lingkungan Pemkab Pandeglang yang mengirimkan foto keadaan jalan di Pandeglang yang masih rusak parah. Namun foto tersebut tidak berupa foto selfie dengan alasan takut dilaporkan.
“Peserta yang ikut berpartisapi dalam perlombaan selfie di jalan Kabupaten Pandeglang yang hancur ada 51 peserta.
Memang ada beberapa peserta yang tidak mau mengirim foto dirinya sambil selfie, dengan alasan takut dilaporkan. Sebab masih bekerja di lingkungan Pemkab Pandeglang, adapun mengirim foto jalan dengan alasan tidak lain benar-benar ingin meluapkan isi hati pada keadaan yang sebenarnya di lapangan,” ungkapnya.
Padahal menurut Rudi, panitia sudah menyampaikan kepada warga yang akan ikut dalam perlombaan bahwa ini bentuk kreatifitas. “Justru selain bentuk kreatifitas dalam berpose ini juga salah satu bentuk informasi terhangat kepada pemerintah jika jalan di sini masih hancur,” tegasnya.
Rudi mengatakan, perlombaan ini juga sebagai bentuk kritik terhadap rencana Pemkab Pandeglang yang akan membeli banyak sepeda listrik. “Kita sepakat RT/RW harus mendapat perhatian dari pemerintah namun membelikan sepeda listrik bukanlah prioritas karena di Pandeglang masih banyak jalan yang rusak,” ujarnya.
Ia berharap perlombaan ini tidak akan diadakan kembali tahun depan dengan catatan jalan di Kabupaten Pandeglang sudah mulus semua. Namun jika jalan di Pandeglang masih sama kondisinya tidak menutup kemungkinan lomba serupa bakal diadakan kembali.
“Panitia berharap perlombaan ini tahun depan jangan sampai ada lagi dengan catatan jalan di Pandeglang yang termasuk syarat dari perlombaan tidak memenuhi (mulus semua), dan kami selaku panitia berharap pada semua warga Pandeglang khususnya bupati untuk berpositifthingking. Perlombaan ini tidak lain dari menyuarakan keadaan yang sebanarnya, semoga bupati/Pemda dan para dewan bisa tergugah untuk lebih semangat memprioritaskan pembangunan infrastruktur,” tutupnya. (Ink/Med/Red)