PANDEGLANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang memberikan puluhan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) pada beberapa kelompok tani (Poktan). Bantuan tersebut bertujuan agar para petani tetap bisa bercocok tanam dan memudahkan prosesnya, Jumat (15/9/2023).
Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan pemanfaatan alsintan bertujuan untuk memberikan kemudahan serta lebih mengurangi biaya produksi bagi para petani.
“Penggunaan combine harvester misalnya dapat menekan kehilangan hasil ketika panen sebesar kurang lebih 10 persen, dan waktu akan lebih efisien dalam pengolahannya,” kata Bupati Irna saat memberikan bantuan alsintan untuk kelompok tani di Balai Benih Induk (BBI) Padi Caringin.
Menurutnya, bantuan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para petani. Oleh sebab itu, petani harus tetap melakukan cocok tanam agar produksi pertanian di Pandeglang terutama produksi padi tetap terjaga untuk membantu pemerintah pusat.
“Para petani penerima bantuan alsintan selalu berperan dalam membangun pertanian yang berkelanjutan di Pandeglang. Kita terus berjuang kepada pemerintah pusat untuk meminta dukungan, jangan sia-siakan bantuan ini, jaga dan manfaatkan dengan baik,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Pandeglang, Nasir menjelaskan, bantuan alsintan yang saat ini disalurkan sebanyak 42 unit yang bersumber dari APBN dan APBD yang diberikan pada 37 Poktan di 32 desa yang ada di 15 kecamatan.
“Ada 6 jenis alsintan yaitu traktor roda empat 12 unit, traktor roda dua 9 unit, pompa air 5 unit, hand sprayer 10 unit, combine harvester besar 1 unit, power threser 5 unit. Bantuan ini diberikan di Kecamatan Cikeusik, Sobang, Labuan, Sukaresmi, Patia, dan ada beberapa lagi semuanya ada 15 kecamatan,” jelasnya.
Alsintan ini dikatakan Nasir khususnya pompa untuk menangani dampak El Nino. Sebab kata Nasir, kurang lebih ada 1.800 hektare lahan yang teridentifikasi terdampak kekeringan.
“Alhammdulilah sudah dapat diintervensi 500 hektare yang masih ada sumber air, dan kita juga terus upayakan sumur pantek di beberapa kecamatan,” tambahnya. (Med/Red)