CILEGON – Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI Yudo Margono menyatakan, Latihan Kesiapsiagaan Operasional PLTU Suralaya di Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Provinsi Banten merupakan upaya pengamanan objek vital (obvit) menjelang Pemilu 2019.
Dikatakan bahwa pengamanan obvit seperti PLTU Suralaya menjelang pemilu yang merupakan pembangkit listrik Jawa-Bali sangat penting. Itu dilakukan supaya Pemilu berjalan lancar. Sehingga pengamanan ketat diperlukan guna mengantisipasi ancaman pihak luar.
“Sehingga bila PLTU Suralaya ini terganggu tentu pemilu akan terganggu pula, seperti perhitungan suara dan sebagainya juga akan terganggu. Sehingga latihan ini adalah sebagai bentuk aksi kita guna mengantisipasi berbagai ancaman dalam pelaksanaan Pemilu 2019,” ujarnya ditemui usai acara Latihan Kesiapsiagaan Operasional PLTU Suralaya, Kamis (28/3/2019).
Dia menuturkan bahwa pihaknya sengaja memilih PLTU Suralaya bila dibandingkan obvit lainnya dalam latihan kesiapsiagaan tersebut. Ini guna memastikan seluruh personel siap mengantisipasi segala kemungkinan ancaman terhadap pembangkit listrik tersebut.
“Bentuk latihannya seperti kita lihat bersama, yaitu penindakan terhadap sabortir, yang disimulasikam sabortir tersebut menguasai PLTU Suralaya. Sehingga untuk mengamankan objek vital ini petugas melakukan penyerangan terhadap sabortir dari darat dan laut karena dalam simulasi tadi, darat sudah dikuasai sabortir sehingga kita turunkan tim Komando Pasukan Katak dari air dan udara. Sedangkan sabortir yang masuk dari laut, kita tindak dengan kapal perang yang telah melaksanakan patroli di sektor sekitar PLTU Suralaya,” terangnya.
Dia menambahkan bahwa dalam latihan itu juga pihaknya menerjunkan alat utama sistem pertahanan (Alutsista).
“Ada 6 kapal KRI, kemudian satu pesawat cesna, helikopter, kemudian tiga Tim Pasukan Katak (Paska) Kopassus. Dalam latihan ini juga ada sekitar 650 personel yang terlibat,” imbuhnya. (Man/Red)