CILEGON – Mahasiswa di Kota Cilegon ikut menyoroti terkait pemilihan Wakil Walikota Cilegon. Salah satunya Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC).
Dimana dalam perhelatan Calon Wakil Walikota Cilegon terdapat empat sosok nama yang sudah muncul yakni antara lain Golkar mengusung Ratu Ati Marliati, PDIP mengusung Reno Yanuar, PPP yang memunculkan nama Sihabudin Syibli, dan NasDem yang memunculkan nama Erick Rebiin.
Ketua IMC Cilegon, Rizki Sandika menyatakan bahwa pemilihan Calon Wakil Walikota Cilegon rawan terjadi transaksional yang dilakukan oleh partai politik (Parpol) dalam hal ini fraksi di DPRD Cilegon.
Apalagi saat ini fraksi di DPRD Kota Cilegon merupakan koalisi penuh saat mengusung Tb Iman Ariyadi dan Edi Ariadi pada 2016 lalu.
Namun di saat pemilihan calon Wakil Walikota banyak di antara Parpol koalisi menginginkan kadernya menjadi Wakil Walikota mendampingi Edi Ariadi.
“Disinilah terjadinya kerawanan transaksional di antara Parpol, dalam hal ini fraksi yang memiliki kursi di DPRD Cilegon,” ujarnya, Jumat (1/3/2019).
Dia menyatakan bahwa sosok calon Wakil Walikota Cilegon yang muncul saat ini tidak representatif dengan harapan masyarakat. Sebab, dalam pemilihannya tidak melibatkan masyarakat.
“Kami juga mahasiswa tidak pernah dilibatkan seperti dalam hal pengkajian atau diskusi soal Wakil Walikota Cilegon,” ucapnya.
Dia berharap fraksi di DPRD Cilegon agar berlaku jujur dalam pemilihan Wakil Walikota Cilegon. Itu dilakukan guna menghasilkan pemimpin terbaik demi memperjuangkan kepentingan masyarakat.
“Untuk mengantisipasi transaksional pemilihan Calon Wakil Walikota Cilegon kami mahasiswa meminta agar lembaga hukum bisa mengawasi proses pemilihan Wakil Walikota Cilegon,” tandasnya.
Terkait hal ini belum ada konfirmasi dari pihak DPRD Cilegon. Wartawan masih mencoba mengkonfirmasi. (Man/Red)
