SERANG – Kantor Staf Kepresidenan (KSP) angkat bicara terkait hasil sementara Pemilu 2019 berdasarkan hitung cepat.
Deputi Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi KSP, Eko Sulistyo meyakini pemilu kali ini membutkikan penggunaan wacana politik identitas tidak berpengaruh signifikan.
“Ini membuktikan bahwa penggunaan wacana konservatisme politik identitas berdasar suku, agama, ras tidak pengaruh signifikan. Karena kecerdasan pemilih melawan hoax dirasakan juga meningkat,” kata Eko kepada detikcom, Minggu (21/4/2019).
Eko mengatakan, analisisnya itu dibuktikan dengan terpilihnya parpol pengusung ide kebangsaan masuk dalam 5 besar.
“Terbukti juga parpol pengusung ide kebangsaan lebih banyak dipilih dan jadi 5 besar. Hal ini dapat menjadi modal demokrasi ke depan,” ujar Eko seperti dikutip dari detik.com.
Eko juga melihat partisipasi pemilih di pemilu serentak ini meningkat hingga lebih 80 persen. Eko mengatakan hal ini menunjukkan meningkatnya kepecayaan publik pada sistem elektoral dan penyelenggara pemilu.
Sementara itu, lanjut Eko, fenomena menarik diperlihatkan oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Dia menyebut, sebagai pendatang baru, parpol ini mampu meraup 3 juta atau sekitar 2% suara.
“Meski tidak akan lolos parlementary threshold (4%), pilihan itu membuktikan kedewasaan politik pemilih, yang tidak puas dengan parpol lama dan mencari saluran politik baru dalam sistem elektoral. Ke depan saya kira potensi anak muda dalam sistem demokrasi akan memiliki masa depan yang cerah di negeri ini,” ujar Eko. (Red)