Beranda Internasional Pemerintah Arab Saudi Tahun Ini Tak Batasi Calon Jemaah Haji Lansia

Pemerintah Arab Saudi Tahun Ini Tak Batasi Calon Jemaah Haji Lansia

Ilustrasi - foto istimewa Payuung

BANTEN – Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan perkembangan terbarunya soal penyelenggaraan ibadah Haji 2025. Pemerintah Arab Saudi disebut tak jadi membatasi calon jemaah haji lanjut usia atau lansia pada tahun ini.

Pembatasan baru akan dilakukan atau diterapkan pada pelaksanaan ibadah Haji 2026.

Hal itu disampaikan oleh Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VIII DPR RI, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/4/2025).

“Jadi informasi terakhir, mereka tidak menerapkan usia 70 tahun ke atas maupun 90 tahun, tapi untuk tahun berikutnya,” kata Hilman.

Namun, ia mengatakan, semua dilakukan dengan catatan, yakni kesehatan calon jemaah atau istitha’ah harus dipastikan betul ketika hendak berangkat ke tanah suci.

“InsyaAllah tahun ini tidak ada pembatasan usia, tapi harus dipastikan kesehatannya,” tuturnya

“Tapi mudah-mudahan kalau kita bisa menunjukkan istitha’ah yang bagus,” sambungnya.

Ia mengatakan, sebanyak 217 ribu calon jemaah telah diperiksa kesehatannya. Dari jumlah itu, sebanyak 215 ribu jemaah telah dinyatakan istitha’ah.

“Yang perlu evaluasi lagi kesehatannya 368, jamaah tidak istitha’ah itu sudah dibuat keputusan tidak boleh berangkat ada 622 orang. Jamaah haji yang masih proses itu ada 1.000 orang,” tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Agama atau Menag RI, Nasaruddin Umar, menyampaikan jika pihaknya masih terus mengupayakan agar kuota pendamping haji Indonesia ditambah oleh pemerintah Arab Saudi untuk pelaksanaan Ibadah Haji 2025.

Itu dilakukan untuk menjaga para jemaah haji lansia dengan resiko tinggi yang jumlahnya banyak dari Indonesia.

Nasaruddin menyampaikan hal tersebut dalam Rapat dengan Komisi VIII DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/3/2025).

“Estimasi 1000-1500 dari jamaah lansia, resiko tinggi dan difabel itu beserta dengan pendamping. Nah ini lah yang kami betul-betul kami juga perjuangkan ke pemerintah Saudi Arabia agar pendamping haji ini jangan hanya sekitar 2000 seperti yang menjadi ketentuan internasionalnya,” kata Nasaruddin.

Baca Juga :  Elon Musk Bergaya Santai Saat Bertemu Jokowi di Pabrik SpaceX Miliknya

Ia menyampaikan, permintaan ditambahnya kuota itu dilakukab dengan alasan yang kuat.

“Kami memberikan alasan yang sangat masuk akal bahkan juga menteri hajinya dan juga menteri kesehatan nya kemarin juga kami yakinkan bahwa betapa perlunya kami mendapatkan tambahan pendamping ini,” ujarnya.

“Kan yang tahu bahasa jamaah haji kami adalah orang kami sendiri, tidak mungkin bahasa arab mereka itu,” sambungnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, banyaknya pendamping haji dari Indonesia justru akan memudahkan pemerintah Arab Saudi.

“Jadi saya yakinkan betul bahwa sesungguhnya penambahan kuota tambahan untuk pendamping haji ini itu akan meringankan beban aparat dan pemerintahan Saudi Arabia sendiri,” pungkasnya.

 

Sumber : suara.com

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News