Beranda Peristiwa Pembelian BBM Jeriken Dibatasi, Masyarakat Pelosok Lebak Ngeluh Kebijakan Pemerintah

Pembelian BBM Jeriken Dibatasi, Masyarakat Pelosok Lebak Ngeluh Kebijakan Pemerintah

(Sumber foto: google)

LEBAK – Masyarakat Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak mengeluhkan kelangkaan dan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akibat pembatasan pembelian bahan bakar jenis pertalite oleh pihak SPBU yang menggunakan Jeriken.

Banyaknya keluhan masyarakat, Pergerakan Mahasiswa Sobang dan tokoh pemuda Sobang merespon aspirasi dan keluhan tersebut dengan melaksanakan kajian untuk menjadi fasilitator bagi masyarakat dalam menyampaikan aspirasi kepada pemerintah.

Onas Saputra, Ketua Pergerakan Mahasiswa Sobang mengatakan regulasi pemerintah sangat merugikan masyarakat pelosok khusunya masyarakat Kecamatan Sobang, diantaranya adalah sikap pihak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tidak memperbolehkan masyarakat membeli bahan bakar pertalite dalam jumlah banyak ke dalam jeriken yang mengakibatkan masyarakat sulit mendapatkan bahan bakar jenis pertalite. Sehingga sangat berdampak terhadap harga jual eceran.

“Padahal stok BBM jenis pertalite tergolong melimpah, beda halnya dengan BBM jenis pertamax yang bisa masyarakat beli dalam jumlah banyak dengan menggunakan Jeriken, hal ini tanda tanya besar di masyarakat dan menjadi masalah serius karena akses ke SPBU dari pelosok sangat jauh,” kata Onas, Kamis (28/4/2022).

Dia menjelaskan, isu yang beredar di masyarakat Sobang terkait masalah BBM ini harus segera ditanggapi serius oleh pemerintah, karena dampaknya sangat signifikan terhadap kelangsungan hidup masyarakat khususnya di bidang ekonomi, mengingat bahan bakar merupakan salah satu kebutuhan yang mendasar bagi masyarakat.

“Pemerintah seharusnya memperhatikan masyarakat kalangan bawah yang domisili serta akses mereka sangat jauh ke SPBU, ditambah lagi dengan adanya regulasi dari SPBU yang tidak memperbolehkan masyarakat membeli bahan bakar jenis Pertalite dalam jumlah banyak kedalam Jeriken yang membuat para penjual eceran kesulitan dan terpaksa harus menaikan harga jual. Pemerintah harus segera menanggapi dan memberikan soliusi bagi masyarakat,” ucapnya.

Sementara itu, Hasan Basar, selaku tokoh pemuda sobang mengungkapkan, bahwa dirinya merasa prihatin dengan adanya kelangkaan BBM sehingga mengakibatkan adanya kenaikan harga yang sebetulnya untuk BBM jenis pertalite tidak mengalami kenaikan.

“Saya mengecam keras jika dalam sepekan tidak ada tanggapan dari pihak terkait, maka saya dan masyarakat Sobang akan menyambangi Pemerintah Daerah dalam hal ini DPRD kabupaten Lebak selaku wakil dari masyarakat yang memiliki peran dan fungsi sebagai penampung aspirasi masyarakat,” ujarnya.

Ia menjelaskan, masyarakat yang biasanya menggunakan Traktor, mesin pemotong kayu, mesin giling sangat kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar tersebut karena adanya pembatasan yang diberlakukan oleh pihak SPBU yang tidak memperbolehkan masyarakat membeli menggunakan Jerigen.

“Padahal jika kita berfikir menggunakan logika melihat jarak yang sangat jauh maka tidak mungkin ketika masyarakat ingin menggunakan alat tersebut harus mengisi bahan bakar terlebih dahulu ke SPBU dengan jarak tempuh ± 17km,” imbuhnya.

Ia menambahkan, dalam hal ini seharusnya pemerintah mampu memetakan daerah mana saja yang mendapatkan pengecualian regulasi yang ditetapkan khususnya daerah pelosok.

“Dengan adanya polemik ini diharapkan pemerintah mampu merespon keluhan dari masyarakat dengan cepat, karena yang terdampak adalah masyarakat kalangan bawah yang taraf ekonomi nya masih rendah. Jika hal ini tidak kunjung di respon oleh pemerintah maka masyarakat akan langsung melakukan aksi untuk menyampaikan aspirasinya secara langsung,” katanya.

Terkait hal ini belum ada tanggapan dari SPBU setempat. Wartawan masih mencoba mengkonfirmasi.

(Tra/San/Red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News