PANDEGLANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengaku bahwa pembangunan Hunian Tetap (Huntap) untuk para korban tsunami di Desa Sumberjaya, Kecamatan Sumur masih terkendala penyediaan lahan.
Diakui Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Pandeglang, Rahmat Zultika bahwa di Desa Sumberjaya masih kekurangan lahan sekitar 1 hektar untuk pembangunan huntap. Alhasil, pemerintah daerah akan kembali melakukan pembebasan lahan.
“Huntap belum bisa dibangun. Kita masih membutuhkan lahan sekitar 5,1 hektare, yang baru selesai pembebasan hanya 5 hektare, tinggal sisanya 1 hektare lagi. Mudah-mudahan pertengahan tahun ini proses pembebasan lahan bisa selesai dilaksanakan,” jelas Rahmat, Senin (29/3/2021).
Rahmat mengaku sedang berkoordinasi dengan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Pandeglang terkait masalah ini. Sebab kata dia, untuk penyediaan lahan huntap kewenangannya ada di DKPP.
“Itu kewenangannya ada di Perkim (Bidang Perumahan dan Pemukiman di DKPP) Kita hanya pembangunan saja. Kalau soal lahan ada di Perkim,” jelasnya.
Rahmat memastikan, pembebasan lahan huntap selesai tahun ini. Rencananya, akan langsung proses pembangunan dengan sumber anggaran dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dengan total huntap yang akan dibangun mencapai 223 unit.
“Targetnya tahun ini huntap selesai dibangun. Dana huntap ini bersumber dari BNPB,” katanya.
Terpisah, Kepala Pelaksana Harian (PLH) DPKPP Pandeglang Asep Rahmat mengatakan, akan berkoordinasi dengan bidang pertanahan untuk membahas proses pembebasan lahan huntap tersebut.
Dirinya berharap proses pembebasan lahan itu bisa selesai tahun ini agar para korban tsunami khususnya di Desa Sumberjaya bisa segera memiliki huntap.
“Nanti coba saya tanyakan dulu ke Bidang Pertanahan biar lebih jelas. Kita inginnya lahan untuk huntap itu bisa selesai tahun ini,” tambahnya. (Med/Red)
