SERANG – Pemain dan kru lokal dalam film YUNI, Nazla Thoyib (pemeran Ende) dan Ade Ubaidil (coach dialect Jawa Serang) mempromosikan bahasa Jawa Serang (Jaseng) saat menghadiri 52nd International Festival Film of India (IFFI) di Goa, India pada 28 November lalu.
Tak hanya mempromosikan bahasa Jaseng, mereka juga mempromosikan batik Serang yaitu batik Paduraksa, pantai Anyer kemudian beberapa makanan khas Banten seperti gipang dan ceplis di Negara Bollywood tersebut.
“Kalau di Goa terkenal dengan beach (pantai), teteh kenalkan juga di sana ada Anyer beach yang enggak kalah bagusnya dan mereka penasaran. Teteh juga mengajak mereka ngomong ‘Aje Kendor’, gak cuma itu saat teteh belanja juga teteh mengajak pedagang di India ngomong bahasa Jaseng,” ujar Nazla kepada BantenNews.co.id, Kamis (2/12/2021).
Dalam video yang diterima BantenNews.co.id, Nazla yang saat itu sedang berbelanja di salah satu toko di India mengajak para pedagang untuk mengikutinya berbicara ‘Cecantelan Deduluran’ dan ‘Aje Kendor.’ Kalimat tersebut lantas langsung diikuti oleh pedagang di toko baju itu. “You say Cecantelan Deduluran,” kata Nazla.
Nazla juga menceritakan bagaimana antusias penonton dalam festival tersebut ketika mendengarkan bahasa dan dialek Jaseng yang dipakai dalam film YUNI.
“Yang menonton banyak dan antusiasnya luar biasa. Ada yang nanya dari mana dan teteh jawab dari Indonesia, mereka langsung ‘YUNI? YUNI? I am waiting. Wah antusiasnya luar biasa, yang nonton sebanyak ini. Teteh bangga dan senang. Ada yang bertanya ini bahasa apa dan teteh menjelaskan ini adalah bahasa Jaseng yang berada di salah satu kota di Indonesia yang tak jauh dari Jakarta,” ujar Nazla pada Kamis (2/12/2021).
Tak sampai di situ, setelah menonton YUNI, banyak penonton yang menanyakan mengapa film YUNI bukan memakai bahasa Indonesia namun memakai bahasa Jaseng kepada Nazla dan Ade.
“Banyak yang nanya kenapa pakai bahasa Jaseng bukan Indonesia. Aku juga sempat bertanya ke mbak Kamila Andini kenapa memilih Jaseng? Karena itu akan menjadi pertanyaan orang yang sebenarnya itu bukan wilayah aku. Mbak Dini jawab bahwa ‘teh, aku tidak punya ekspektasi apapun bahwa impact-nya Jaseng itu luar biasa dan aku tidak punya bahwa aku ke Serang harus bahasa Jaseng. Kalian lah yang menghidupkan film YUNI dengan bahasa Jaseng. Luar biasa.’ Jadi saat itu mbak Dini datang ke Rumah Dunia, obrolan dengan Qizink (salah satu coach dialect Jaseng) dan lain-lain, mereka ngobrol itu dengan bahasa Jaseng. Dengan mbak Dini aja pakai bahasa Indonesia. Di situ akhirnya mbak Andini tertarik. Jadi aku menjelaskan mbak Dini tertarik ketika mendengar bahasa Jaseng,” jelas Nazla.
Film YUNI diputar di seluruh bioskop di Indonesia pada 9 Desember 2021 mendatang. Film YUNI sendiri bercerita tentang seorang gadis remaja cerdas yang memiliki impian besar untuk kuliah. Ketika sedang fokus meraih impiannya, dua pria yang hampir tidak dikenalnya datang melamar. Yuni menolak namun penolakan itu memicu gosip tentang mitos bahwa seorang perempuan yang menolak dua lamaran tidak akan pernah menikah. Tekanan semakin meningkat ketika pria ketiga datang melamarnya dan Yuni harus memilih antara mengejar impian atau mempercayai mitos. (Nin/Red)