CILEGON – Polsek Cilegon terus gencar melaksanakan operasi yustisi gabungan guna membangun kedisiplinan, penegakkan hukum, penerapan protokol kesehatan dan mencegah penyebaran Covid-19, seperti yang terpantau pada Kamis (17/9/2020) ini di perempatan Temu Putih, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan Cilegon.
Hasilnya, petugas bahkan menjaring jumlah warga yang lebih besar lantaran kedapatan tidak mengenakan masker saat bepergian keluar rumah. “Kalau kemarin cuma 16 pelanggar, hari ini kita mendapati 184 orang yang tidak mengenakan masker saat keluar rumah,” ungkap Kapolsek Cilegon, Kompol Jajang Mulyaman.
Tak hanya disanksi membacakan Surat Yasin dan push up seperti pada hari sebelumnya, warga yang terjaring razia lantaran tak mengenakan masker kali ini juga disanksi untuk membacakan salawat, memimpin doa hingga menjadi orator, mengkampanyekan ajakan penggunaan masker dengan menggunakan speaker.
“14 orang dari pelanggar itu kita sanksi untuk naik ke mobil bak terbuka, lalu berorasi dengan speaker yang sudah kita siapkan. Orasinya berisi ajakan kepada warga lain untuk bersama-sama mengenakan masker, dan mengakui kelalaiannya karena tidak mengenakan masker,” imbuhnya.
Dijelaskan Kapolsek, operasi yustisi itu terus akan dilakukan guna menekan laju penyebaran virus Corona di Kota Cilegon yang setiap hari belakangan terus mengalami peningkatan. “Tujuan sanksi atas tindakan yang tidak disiplin protokol kesehatan itu diberikan itu agar kita semua mendoakan semoga virus Corona segera punah,” tandasnya.
Sementara salah seorang “orator” mengakui perbuatannya dan terpaksa harus menahan malu lantaran lalai tidak mengenakan masker saat keluar rumah.
“Dulur-dulur se Banten, ayo ngenggo masker, ikuti protokol kesehatan. Ajeu kayeu kite ore ngenggo masker, isin kita ne, kayeu mengkenen keh (Saudara-saudara, ayo gunakan masker ikuti protokol kesehatan. Jangan seperti saya yang tidak mengenakan masker, saya malu seperti sekarang ini-red),” katanya dalam orasi. (dev/red)
