Beranda Bisnis Pelaku UMKM di Desa Kadubeureum Tetap Produksi di Masa Pandemi

Pelaku UMKM di Desa Kadubeureum Tetap Produksi di Masa Pandemi

Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Kadubeureum, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang
Follow WhatsApp Channel BantenNews.co.id untuk Berita Terkini

SERANG – Bagi Babay Barqoh, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Kadubeureum, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, menurunnya omzet penjualan ubi balut cokelat produknya karena pandemi Covid-19, tak membuatnya putus asa.

Babay tetap terus memproduksi meski harus merumahkan 10 karyawannya dan kini hanya tinggal tiga orang. Babay memasarkan produknya melalui media sosial seperti facebook, instagram, dan promosi melalui WhatsApp.

“Pas ada penerapan PSBB, kami maksimalkan pemasaran melalui online,” kata Babay, Minggu (15/11/2020).

Di tangan Babay, tanaman umbi-umbian seperti ubi merah bukan lagi makanan bagi orangtua saja, tapi juga disukai banyak kalangan terutama anak muda. Panganan yang terbuat dari ubi merah ini, diubah oleh babay menjadi cemilinan kekinian dengan nama Ubi Balut Cokelat tiga macam rasa yakni rasa dark cokelat, strawberry, dan white milk.

Rasa kripik ubi berlumur cokelat ini sangat nikmat, gurih, dan bikin nambah. Babay pun tak sungkan mengajak ke markas pembuatan produk Ubi Balut Cokelat di Kampung Ciborang, Desa Kadubeureun.

Dari Polsek Pabuaran di Jalan Raya Palima Cinangka, terdapat gang di sebelah kanan, sekira 200 meter, lokasi pembuatan ubi balut cokelat ini bisa ditemui.

Ketika disinggung soal penerapan 3M di lingkungannya, Babay mengaku sudah menerapkan protokol kesehatan kepada semua karyawannya dengan wajib mengenakan masker saat produksi maupun pengepakan barang, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak. “Kami pastikan produk kami hijienis dan sehat,” ungkapnya.

Sejak pandemi, Babay mengalami penurunan omset yang cukup signifikan. Dari awalnya per bulan bisa menjual 1.000 pcs menjadi hanya 50 sampai 100 pcs saja. Hal itu terjadi selama 7 bulanan pandemi. “Pernah juga dalam sebulan enggak ada penjualan sama sekali,” keluh Babay.

Baca Juga :  Pemkot Tangerang Terapkan Kebijakan Kemudahan Perizinan Bagi Investor

Namun, baru 2 bulan trakhir ini, kata Babay, perlahan-lahan penjualan sudah mulai naik lagi mencapai 300 sampai 400 pcs/bulan.

“Semoga pandemi cepat selesai, supaya bisa bisnis kembali lancar biar bisa memperkerjakan saudara dan tetangga kembali,” harapnya.

(AU/Red/SG)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News