
SERANG – Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Dinkop UMKM) Provinsi Banten, Tabrani meminta pelaku UMKM untuk melakukan migrasi dari sistem penjualan offline ke sistem online. Hal itu dilakukan agar usaha mereka tetap hidup walaupun di tengah pandemi Covid-19.
Dikatakan Tabrani, selain melakukan migrasi, mereka juga diminta untuk merubah produk dari sebelumnya bekraf (barang) beralih ke produk makanan jadi.
“Jadi kami sudah memberikan arahan ke teman-teman (UMKM) yang masih bisa bertahan agar melakukan migrasi dari offline ke online. Terus dari bekraf ke produk makanan jadi yang dibutuhkan oleh masyarakat,” kata Tabrani, Senin (27/7/2020).
Tabrani mengungkapkan, dari ribuan UMKMK yang ada di Banten, kurang lebih 50 persen pelaku usaha masih bertahan di tengah pandemi.
“Di atas 50 persen yang masih bertahan. Dan itu juga yang sudah melakukan migrasi baik sisitem penjualan maupun produksi,” ungkapnya.
Terkait pemulihan ekonomi, lanjut Tabrani, pihaknya mengimbau kepada para pelaku UMKM yang terdampak Covid-19 untuk mengajukan bantuan langsung tunai (BLT) kepada pemerintah. “Bisa mengajukkan ke Dinsos (Dinas Sosial) Provinsi Banten,” katanya.
Ketua Komisi II DPRD Banten, Muhsinin meminta Pemprov Banten untuk tidak pilih-pilih dalam memberikan bantuan kepada pelaku UMKM di Banten.
“Jangan ada sistem kerok. Ini kan yang terdampak banyak. Saya minta jangan pilih-pilih,” katanya.
(Mir/Red)