CILEGON – Pembangunan infrastruktur secara tertintegrasi untuk menanggulangi persoalan banjir di beberapa wilayah di Kota Cilegon terus digencarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU-TR) Cilegon.
Plt Kepala DPU-TR Cilegon, Muhammad Ridwan memaparkan bahwa adanya pembangunan tandon, normalisasi sungai dan drainase menjadi bukti konkret Pemkot Cilegon agar persoalan banjir tak lagi menjadi mimpi buruk warga.
“Untuk pengendalian banjir itu, tiap tahun terus kita lakukan pelebaran, pemeliharaan dan pembangunan saluran. Seperti di tahun 2019 ini saja, sejumlah program itu sedang berjalan. Sebagian sudah ada yang pre contract meeting, tapi masih ada juga yang masih dalam tahapan lelang,” ujarnya, Jumat (20/9/2019).
Untuk normalisasi sungai, kata dia, selain mengembalikan kedalaman aliran sungai dengan menggunakan alat berat, pihaknya juga membangun sejumlah infrastruktur penunjang di sekitar aliran sungai seperti pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT).
“Terkait anggaran dari seluruh kegiatan yang integrasi ini, saya tidak begitu hafal ya nilainya. Persisnya itu ada di bidang SDA (Sumber Daya Air). Yang pasti, semua kegiatan itu sesuai dengan perencanaan awal kita setelah mapping daerah yang rawan banjir,” terangnya.
Berdasarkan pantauan di portal Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemkot Cilegon, sejumlah pekerjaan penanggulangan banjir terintegrasi itu hingga saat ini masih dalam tahapan lelang. Di antaranya yakni normalisasi bagian hilir sungai Kepuh senilai Rp350 juta dan sungai Medaksa, Kelurahan Taman Sari senilai Rp400 juta berikut pembangunan TPT-nya senilai Rp411 juta, normalisasi sungai Cikuasa senilai Rp400 juta, hingga lanjutan pembangunan sungai Gerem senilai Rp1,2 miliar dan lanjutan pembangunan sungai Cibeber senilai Rp1,2 miliar. Serta lanjutan pembangunan konstruksi tandon Sukmajaya senilai Rp1,5 miliar. (dev/red)