PANDEGLANG – Bupati Pandeglang Irna Narulita menilai pemanggilan dirinya dan sejumlah pejabat Pemkab Pandeglang oleh Bawaslu setempat adalah sebagai ajang cari panggung lambaga pengawas pemilu itu saja.
Irna mengaku sudah memperingatkan Bawaslu agar jangan terlalu agresif dengan melakukan pemanggilan pada sejumlah anak buahnya, karena ia memandang pemanggilan itu sebagai ajang unjuk gigi dari Bawaslu.
“Saya sudah bilang Bawaslu tidak boleh memanggil camat tanpa seizin saya, jadi saya sampaikan Bawaslu jangan genit ya, jangan mau tampil Bawaslu, jangan mau cari nama Bawaslu. Kalau memang ada kesalahan sebutkan kesalahannya apa, kan klarifikasi apa. Jangan terlalu genit cari nama, jangan mau cari panggung nih, manggil-manggil seenaknya, ga bisa,” ucap Irna, Rabu (13/2/2019).
Ketua Bawaslu Pandeglang, Ade Mulyadi menanggapi dengan santai ucapan Irna yang mengatakan bahwa Bawaslu genit. Menurutnya kata genit lebih pas digunakan untuk anak perempuan yang baru beranjak dewasa bukan untuk instansinya.
“Waduh genit gimana ya, genit itu kaya cewe yang baru puber liat cowok gitu kegenitan, ya engga lah kami ga genit,” jawab Ade dengan santai.
Bahkan perihal Bawaslu tengah mencari panggung. Menurut Ade, memang Pemilu adalah panggungnya penyelenggara dan peserta Pemilu, sehingga Bawaslu tidak perlu cari panggung.
“Kalau cari panggung ya Pemilu itu panggungnya penyelenggara, jadi gak usah dicari, kan Pemilu itu panggungnya KPU, Bawaslu. Peserta Pemilu kan di situ, jadi ga ada cari panggung, wong panggungnya disini di Pemilu,” ujarnya. (Med/Red)