CILEGON – Bakal calon (balon) Walikota Cilegon, Ratu Ati Marliati mengungkapkan bahwa dirinya telah mengetahui adanya serangan dari kelompok melalui akun-akun tertentu di sejumlah media sosial (medsos) belakangan waktu ini.
Menurutnya serangan dengan mengusung isu status kepemimpinan partai Golkar Cilegon, gender, hingga dikaitkan dengan agama yang sengaja dimunculkan untuk kepentingan tertentu jelang waktu pendaftaran balon kepala daerah di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Cilegon.
“Saya tidak pernah gentar dengan apa yang disebutkan. Ketua parpol dimasalahkan. Apa ngga ada isu yang lebih bagus lagi jelang pendaftaran?. Tapi saya tidak pernah membalasnya, karena saya katakan, saya ingin menang dengan cara-cara yang santun, beretika dan bermartabat,” ujarnya saat menyampaikan sambutan dalam Deklarasi dan Konsolidasi Komando Pasukan Khusus Ati-Sokhidin (Kompas) di Grand Mangku Putera, Selasa (1/9/2020).
Dirinya mengapresiasi adanya dukungan dari relawan Kompas. Menurutnya, keberadaan relawan tersebut mampu memberikan pencerahan, edukasi dan sekaligus meluruskan atas isu-isu tidak benar yang berkembang, terutama menyangkut sejarah pembangunan Kota Cilegon.
“Kita berharap mereka (Kompas) banyak tau isu-isu dan sekaligus meluruskan isu yang berkembang. Kalau relawan yang lain terjun langsung ke masyarakat, nah Kompas ini mereka punya banyak data dan berperan untuk meluruskan,” jelasnya.
Sementara Ketua Relawan Kompas, Isbatullah Alibasja membenarkan bahwa terbentuknya Kompas bertujuan untuk melaksanakan tugas-tugas khusus yang didedikasikan untuk pemenangan pasangan balon petahana Walikota dan Wakil Walikota Cilegon tersebut.
“Kita menangkal serangan-serangan di medsos, terlebih buzzer-buzzer sudah bekerja, menyerang, kita akan fight back dan tidak boleh diam. Termasuk membantu relawan-relawan dengan koordinasi dan kesamaan tekad bahwa pasangan calon yang kita usung adalah yang terbaik. Saya berharap Kompas akan menjadi petunjuk arah kemenangan Ati-Sokhidin,” katanya bersemangat.
Di bagian lain, Ketua Dewan Pengarah Kompas, Muhammad Salim Aliman berterima kasih pada soliditas tim relawan Kompas yang secara swadaya dibentuk untuk mengawal pasangan Ati-Sokhidin. Ia meyakini, tim memiliki strategi kemenangan pasangan hingga memberikan keyakinan kepada masyarakat untuk menjatuhkan pilihannya kepada Ati-Sokhidin.
“Saya menegaskan bahwa pendanaan kegiatan ini tidak berasal dari calon, melainkan murni sumbangan dari relawan. Saya berpesan kepada seluruh relawan untuk dapat bersama-sama menjaga kondusifitas Kota Cilegon. Jangan sampai terjadi gesekan-gesekan, karena namanya pesta demokrasi itu kita harus bersenang-senang dan pada akhirnya biarkan masyarakat sendiri yang menilai,” kata pria yang akrab dengan sapaan Abah Salim ini. (dev/red)