KAB. SERANG – Pemerintah Republik Indonesia (RI) memastikan ketersediaan pasokan bahan pokok dalam menunjang swasembada pangan nasional. Langkah itu juga dinilai menjadi upaya menyukseskan program makan bergizi gratis.
Hal itu terungkap dalam kunjungan kerja (kunker) Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) di PT. Ainul Hayat Sejahtera, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Jumat (10/1/2025).
Turut hadir dalam kunker tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Ucok Abdulrauf Damenta dan Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan Ashaf.
Menko Pangan, Zulhas mengatakan, kunker ini untuk memastikan ketersediaan garam dalam negeri.
“Pemerinthan ingin memastikan ketersediaan garam dalam negeri. Hal ini sebagai upaya mendukung swasembada pangan nasional,” kata Zulhas.
Lebih lanjut, Zulhas menilai, produksi garam yang dilakukan tadi kita lihat bahwa NaCl-nya telah mencapai 98. Hal ini menandakan bahwa garam yang diproduksi berada di atas rata-rata garam yang diimpor.
“Baru saja kita bareng dengan Wamen KKP meninjau pabrik garam. Pabrik ini sudah diisi awal 2024, sudah bisa memproduksi garam dengan NaCl sampai 98,” ucapnya.
“Padahal yang terbaik itu impor 95 jadi ini bagus sekali, jadi sudah betul kita tidak mengimpor garam lagi,” sambungnya.
Di tempat yang sama Pj Gubernur Banten, Ucok Abdulrauf Damenta menyampaikan, pada tahun 2023 Provinsi Banten masuk dalam 10 Provinsi produksi garam nasional terbesar dengan luas lahan garam sebesar 28,4 Ha, dengan jumlah produksi sebesar kurang lebih 603 ton.
“Saat ini, lokasi produksi garam di Provinsi Banten terdapat di antaranya di Kabupaten Serang,” katanya.
Selain itu, Damenta juga berharap, sejumlah daerah di Provinsi Banten yang memiliki potensi dalam meningkatkan produksi garam sebagai upaya mendukung swasembada pangan nasional.
“Masih terdapat wilayah yang dapat dioptimalkan dalam meningkatkan produksi garam, yakni Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Tangerang,” ujarnya.
Penulis : Tb Moch. Ibnu Rushd
Editor: Usman Temposo