Beranda Teknologi Pastikan Kondisi ICCU Mobil Listrik Baik, Begini Cara Mengeceknya

Pastikan Kondisi ICCU Mobil Listrik Baik, Begini Cara Mengeceknya

Ilustrasi - foto istimewa

SERANG – Perusahaan pemegang merek mobil asal Korea telah melakukan kampanye penarikan kembali (recall) beberapa kendaraan listriknya. Sebab, mereka harus update software komponen Integrated Charge Control Unit (ICCU) mobil listrik terbaru dan canggih besutannya.

Berdasarkan laporan Consumer Reports, 146 ribu lebih mobil listrik Hyundai di Amerika Serikat mengalami recall karena potensi cacat ICCU. Untuk diketahui, ICCU merupakan komponen elektronik yang memiliki peran penting dalam mengatur dan mengontrol proses pengisian daya baterai di mobil listrik.

Jika ICCU cacat dan tidak berfungsi optimal, maka berpotensi cacat manufaktur, sehingga bisa menyebabkan unit gagal saat kendaraan melaju. Yaitu, membuat mobil mati mendadak saat dikemudikan.

Agar ICCU mobil listrik tidak bermasalah dan dapat berfungsi baik, Co-Founder Lifepal Benny Fajarai mengungkapkan cara memastikan komponen satu ini aman.
Pahami Sistem Kerja ICCU
Sebagai komponen penting dalam kendaraan listrik, sistem kerja ICCU adalah dengan cara mengelola arus dan tegangan yang masuk dan keluar.

ICCU juga berfungsi untuk memantau kesehatan baterai, sebagai otak dalam komunikasi antara sistem manajemen baterai (BMS), dan menjadi penyedia data pengisian daya kepada pengemudi lewat layar instrumentasi.

Jika ICCU cacat, maka bisa membuat kendaraan tiba-tiba kehilangan daya saat sedang bergerak, dan lampu peringatan menyala di dasbor. Lalu, menyebabkan alarm berbunyi saat kendaraan listrik tersebut kehilangan daya.

Cara Menjaga Kondisi Baterai Mobil Listrik

Proses charging dalam pemakaian mobil listrik menjadi hal penting yang harus dilakukan untuk menjaga kapasitas baterai. Karena itu, ICCU hadir sebagai modul yang mengatur aliran arus listrik saat proses pengecasan kendaraan listrik.

Agar terhindar dari dampak buruk mengecas mobil listrik yang tak tepat, penting untuk Anda memastikan persentase dayanya tidak turun hingga kurang dari 20 persen. Sebab, kondisi tersebut akan membuat tegangan daya menurun sehingga berpotensi mengurangi kapasitas dan usia baterai.

Meski begitu, bukan berarti Anda harus mengisi ulang daya mobil listrik setiap saat. Anda bisa mengisinya dua hari sekali untuk mencegah penurunan tegangan energi dan kapasitas baterai overcharging.

Untuk membuat baterai lebih awet, hindari mengisi dayanya sampai penuh atau 100 persen. Jika dilakukan, maka akan membuat Anda melewati charging cycle maksimum unit baterai kendaraan listrik dan menyebabkan kapasitasnya berkurang banyak.

Selain itu, mengetahui metode pengisian ulang yang lebih cepat seperti fast charging dan ultra fast charging membuat arus listrik mengalir tinggi. Hal tersebut justru akan membuat performa selnya berkurang, karena itu pilihlah metode slow charging saat mengisi baterai mobil listrik.

Tak kalah penting dilakukan, selalu memakai charger resmi dari pabrik, meski kini terdapat charger baterai kendaraan listrik buatan pihak ketiga dengan harga lebih murah. Pemakaian charger resmi pabrikan akan mengurangi risiko kecacatan pompa dan kabel charger yang membuat mesin korsleting, hingga menyebabkan kebakaran.

Lengkapi dengan Proteksi Terbaik
Selain memahami cara kerja dan langkah menjaga baterai mobil listrik, hal lain yang penting dilakukan agar aman dan nyaman saat berkendara adalah melengkapinya dengan asuransi mobil.

Sebagai proteksi yang memberi perlindungan terhadap beragam risiko saat berkendara, asuransi mobil listrik penting dimiliki dengan cakupan yang luas. Manfaat tersebut seperti yang ditawarkan asuransi mobil All Risk.

Dengan proteksi ini, maka berbagai risiko seperti kecelakaan, huru hara, bencana alam seperti banjir atau gempa bumi, hingga pencurian atau kehilangan dapat ditanggung. Jadi, pastikan Anda melengkapi kendaraan tersayang dengan asuransi mobil!

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News